Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Persahabatan Kim Jong-un dengan Seorang Legenda NBA, Sisi Keterbukaan Korea Utara

14 Mei 2020   10:27 Diperbarui: 14 Mei 2020   12:17 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan antara Kim Jung Un dan Dennis Rodman di Korea Utara. Sumber foto: ABC News.com

Ketertutupan negara Korea Utara acap kali menimbulkan pelbagai macam spekulasi. Beberapa pekan terakhir ini, publik disibukkan dengan spekulasi tentang kondisi dari orang nomor satu negara tersebut. Karena karakternya yang tertutup dan rahasia, spekulasi pun bervariasi.

Bahkan saat Kim Jung-un muncul ke depan publik, tidak sedikit orang yang masih berspekulasi. Ada keraguan tentang keaslian dari sosok yang muncul di depan publik itu.

Menariknya, walau banyak orang meragukan dan mempertanyakan itu, Korea Utara tampaknya tidak terlalu peduli. Diam mungkin salah satu senjata mereka untuk mengunci dan tetap menjaga rahasia.  

Korea Utara sebenarnya tidak menutup pintu rapat-rapat dari dunia luar. Terbukti, Kim Jung-un beberapa kali melakukan perjalanan ke luar wilayah Korea Utara. Salah satunya melakukan pertemuan bilateral dengan Donald Trump di Singapura pada tahun 2018.  

Kabarnya, pertemuan ini melalui prosedur yang terbilang ketat. Segala sesuatu yang bersentuhan dengan pemimpin Korea Utara itu dikunci rapat-rapat. Bahkan puntung rokoknya pun harus disembunyikan dari tangan-tangan pihak luar. Tujuannya, agar tidak ada pihak yang mengetahui kondisi pemimpin mereka.

Di balik situasi ini, satu hal yang menarik kalau Kim Jung-un ternyata berminat besar pada pertandingan bola basket. Tim favoritnya adalah Chicago Bulls, salah satu tim pada liga NBA Amerika Serikat.

Mengapa bukan sepak bola? Tidak tahu! Padahal, timnas sepak bola Korea Utara pernah terlibat dalam perhelatan piala dunia selama dua kali. Tahun 1966 dan 2010. Bukan hanya itu, timnas sepak bola Korea Utara juga sudah 5 kali terlibat di piala Asia. Meski demikian, Kim Jung-un lebih jatuh hati pada Bola Basket daripada Sepak Bola.  

Sebagaimana karakter seorang fan olahraga pada umumnya, Kim Jung-un juga mempunyai pemain favorit. Dennis Rodman adalah pilihannya.

Berbicara tentang selera seorang suporter memang susah. Kita tidak bisa memaksa setiap orang untuk menyukai Lionel Messi dan membenci Ronaldo, begitu pun sebaliknya. Setiap orang mempunyai pertimbangan dan cita rasa tertentu dalam menyukai seseorang sebagai pemain favorit.

Begitu pun dengan Kim Jung-un. Kita tidak tahu mengapa Kim Jung-un tertarik berat dengan Dennis Rodman. Bahkan selera ini mengantarkan Kim Jung-un berteman baik dengan mantan pemain yang se-angkatan dengan Michael Jordan di Chicago Bulls.

Puncaknya, saat Rodman diundang ke Pyongyang, ibukota Korea Utara. Pertemuan ini terjadi di tahun 2013. Tentunya, ini merupakan sesuatu yang spesial bagi Rodman. Pasalnya, tidak semua orang segampang itu masuk ke Korea Utara. Terlebih lagi, diundang dan bertemu langsung dengan pemimpin nomor satu negara tersebut. Namun, karena faktor relasi dan kedekatan, Rodman bisa menembus protokol Korea Utara.

Rodman tidak segan-segan memuji presiden Korea Utara itu. Bahkan dia menyebut Kim Jung-un sebagai "a friend for life," teman seumur hidup.  

Ungkapan Rodman ini terbukti dalam relasi antara keduanya. Tidak segan-segan, Rodman menulis surat kepada Kim Jung-un meminta pembebasan, Kenneth Bae, salah seorang misionari asal Amerika Serikat yang dipenjarakan di Korea Utara.

Memang, hal ini tidak lepas dari kontroversi dalam mana Rodman memuji Kim Jung-un sementara misionari asal Amerika terpenjara di Korea Utara. Bahkan, Rodman pernah mempertahankan keputusan Kim Jung-un dalam kebijakannya soal penahanan Kenneth Bae.

Sikap Rodman ini mendapat kritik keras dari aktivis hak asasi manusia dan keluarga dari Kenneth Bae. Beberapa waktu kemudian, Rodman menyampaikan permohonan maaf atas sikapnya itu.

Lalu, dia menulis surat kepada Kim Jung-un memohon pembebasan Kenneth Bae. Sepekan kemudian, Kenneth Bae dibebaskan setelah terpenjara dua tahun di Korea Utara. Kenneth Bae sendiri tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Rodman atas upayanya itu.

Selain itu, Rodman juga sempat memberikan buku yang ditulis oleh Donald Trump. Berjudul the Art of the Deal. Buku ini ditulis jauh sebelum Donald Trump menjadi presiden AS.

Pemberian buku ini tidak lepas dari upaya Rodman untuk mempromosikan sosok Donald Trump. Apalagi Donald Trump pernah menjadi bos Rodman. Selain itu, Rodman menjadi salah satu pendukung Trump pada pemilihan presiden.

Relasi ini Kim Jung-un dan Dennis Rodman menggambarkan relasi antara seorang suporter olahraga dengan pemain favorit. Siapa pun fans di dunia pastinya ingin bertemu dengan pemain yang mereka favoritkan. Upaya itu kerap dibarengi dengan pengorbanan.

Lebih dari itu juga, Kim Jung-un tidak semata-mata melihat Rodman sebagai seorang atlet bola basket. Tetapi, dia juga melihat Rodman sebagai seorang sahabat. Pada saat itu pula, relasi tidak hanya terbatas pada faktor olahraga, tetapi sebagai seorang sahabat yang tidak terikat pada kepentingan.

Barangkali, dengan para pemimpin negara lain, Kim Jung-un menyebut mereka sebagai teman karena ikatan dan kepentingan politik. Saat kepentingan itu dijalankan, pertemanan terus berlangsung. Tetapi saat kepentingan itu berlalu, pertemanan juga berlalu.

Kim Jung-un dan Rodman bukan sekadar teman rasa kepentingan. Pasalnya, Rodman sudah pensiun. Kepentingannya sebagai seorang pebolabasket profesional sudah selesai. Kim Jung-un tidak melihat itu.  Dia menilai Rodman lebih dari seorang pebolabasket. Seorang sahabat.  

Lebih jauh, pertemanan ini membahasakan tentang keterbukaan Korea Utara. Batas negara boleh saja ditutup, tetapi pintu relasi yang melibatkan perasaan sangat sulit untuk ditutup. Bahkan sebuah relasi bisa membuka pintu perbatasan secara geografi.

Sumber: Dennis Rodman's unlikely friendship with Kim Jong-un : 5 things to know (abcnews.go.com 11/6/2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun