Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Disebut sebagai "Tropical Trump" dan Tanggapannya yang Kontroversial pada Pandemi Corona

2 Mei 2020   18:00 Diperbarui: 2 Mei 2020   17:57 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi virus Corona menjadi persoalan serius di Negara Brasil. Negara yang dikenal sebagai lumbung talenta sepak bola dunia ini sudah menemukan lebih dari 91,000 kasus virus Corona. Tingkat kematiannya juga sudah melampaui angka 5000 korban.


Korban kematian Covid-19 itu sendiri sudah melewati angka kematian di China, di mana virus Corona bermula. Karena ini, banyak pihak yang menilai kalau Brasil bisa saja mengalami nasib serupa dengan Amerika Serikat dan Italia.

Di hadapan situasi itu, Presiden Brasil, Jair Messias Bolsonaro acap kali  mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Baru-baru ini, saat seorang wartawan menanyakan mengenai situasi pandemi corona, Bolsonaro hanya menjawab dengan "So What?" I'm sorry. What do you want me to do?"

Bahkan Bolsonaro juga mengatakan bahwa walau nama tengahnya, "Messias" dia tidak mempunyai kekuatan untuk melakukan mujizat di tengah krisis Corona. Messias berarti penyelamat dan ini identik dengan figur Yesus atau Isa. Negara Brasil sendiri bermayoritaskan Katolik yang meyakini Yesus sebagai Tuhan. Tuhan Yesus dipercayai sebagai Messias atau penyelamat.  

Jawaban Presiden Brasil ini bisa menunjukkan ketidakpedulian pada kondisi yang  sementara terjadi di negaranya. Ini juga bisa berarti pandemi Corona bukanlah prioritas ataukah dia menganggap enteng situasi yang terjadi. Secara tidak langsung, ini membahasakan ketidakpedulian pada nyawa manusia, korban covid-19.

Reaksi Presiden Brasil ini tidak menunjukkan sikap seorang pemimpin. Malah, ini membahasakan ketidakberdayaan dan keterbatasan seorang pemimpin dalam mengatasi persoalan wabah virus Corona.

Seharusnya, seorang pemimpin menjadi contoh dan sandaran rakyat. Bahkan di tengah situasi krisis, seorang pemimpin memberikan nasihat dan inspirasi yang menguatkan. Kata-kata dan perilaku pemimpin bisa menjadi harapan bagi masyarakat untuk kuat menghadapi situasi krisis Corona.

Terang saja, pelbagai kritik dan reaksi menyikapi pernyataan presiden Brasil ini. Wilson Witzel, gubernur Rio de Janeriro menyebut kalau pernyataan presiden ini sangat sulit diterima. Wilson Witzel juga bahkan menyesalkan sikap presiden yang tidak menunjukkan diri sebagai seorang pemimpin pada situasi pandemi.

Tidak hanya itu, gubernur negara bagian Sao Paolo, Joao Doria juga ikut berkomentar. Dia mengatakan kalau presiden perlu keluar dari tempatnya dan pergi mengunjungi rumah sakit. Joao Doria sendiri merupakan salah garda terdepan yang menangani virus corona. Di wilayahnya, Sao Paolo, Joao Doria sudah mempunyai lebih dari 2500 kematian.

Rupanya, kelakuan presiden Brasil ini sepanjang masa pandemi menjadi perhatian publik. Pasalnya, selama masa pandemi ini terjadi, dia dinilai tidak pernah mengunjungi rumah sakit dan mengungkapkan solidaritasnya dengan korban Covid-19. Bahkan dia tidak terlalu peduli dengan minimnya fasilitas kesehatan.

Bolsonaro sempat dibandingkan dengan presiden AS, Donald Trump. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai "Tropical Trump."

Seperti Donald Trump, Bolsonaro juga berseberangan dengan organisasi kesehatan dunia (WHO). Bolsonaro tidak sepakat dengan aturan-aturan yang dikeluarkan oleh WHO semenjak pandemi Corona terjadi.

Misalnya, dia menolak aturan social distancing. Menurutnya, aturan itu hanya menghambat laju ekonomi. Sementara itu, Covid-19 hanya dilihat sebagai "flu kecil" (rappler.com 1/5/2020).

Selain itu, keputusan kontroversial Bolsonaro terjadi saat dia memberhentikan menteri kesehatan Brasil, Luiz Henrique Mandetta para pertengahan April lalu. Menteri Kesehatan Brasil ini memberlakukan aturan social distancing yang sangat ketat. Sebaliknya, presiden Brasil tidak sepakat dengan penerapan aturan tersebut. Mungkin karena perbedaan pendapat, Bolsonaro memberhentikan anggota kabinetnya itu.

Jair Bolsonaro sendiri mengidolakan Donald Trump. Tidak sedikit pihak yang menilai kalau style dan model kepemimpinan Bolsonaro mengikuti jejak dari Donald  Trump. Karenanya, sebutan "Tropical Trump" yang disematkan pada presiden Brasil ini berkaitan antara kesamaan kedua sosok ini. Dalam mana, model kepemimpinan, pernyataan politis yang acap kali salah dan kecintaan mereka pada media sosial hampir serupa (RTL Today 1/5/2020).

Keduanya sempat bertemu di Washinton beberapa bulan lalu. Melansir berita dari Americas Quarterly (AQ) (20/3/2020), kepala editor AQ berharap kalau pertemuan ini tidak menjadikan Bolsonaro mengikuti pelajaran yang salah dari Donald Trump.  

Sejak menjabat sebagai presiden, Bolsonaro kerap menyerang para pengeritiknya, terutama para gubernur dan bupati. Bahkan Bolsonaro mengatakan kalau tidak perlu masyarakat menanyakan kepadanya tentang kematian yang terjadi selama masa pandemi.

Sebaliknya, dia meminta untuk menanyakan itu kepada Joao Doria (gubernur Sao Paolo). Menurutnya, para gubernur yang bisa menjawabi persoalan kematian yang terjadi dan bukan dirinya.

Walau demikian, tidak sedikit pihak media mempersalahkan Bolsonaro. Pasalnya, dia membiarkan masyarkat untuk keluar rumah. Baginya, mereka diperbolehkan untuk bekerja agar bisa mencegah goncangan ekonomi.

Bolsonaro juga menghadapi protes dari pihak kelas menengah dan keluarga berada. Mereka menyeruhkan agar Bolsonaro bertanggung jawab dalam menangani virus Corona.

Sebaliknya, protes ini sendiri tidak begitu terjadi di tempat-tempat orang miskin. Pasalnya, mereka kerap meninggalkan rumah untuk mencari pendapatan dan makanan di luar rumah. Karena ini, Bolsonaro ini mempunyai pengaruh di kalangan masyarakat bawah.

Terhadap sikap dari Bolsonaro selama masa pademi, salah satu pengamat politik Brasil, Andre Pereira Cesar mengatakan kalau sikap dan pernyataan presiden Brasil menunjukkan kalau dia menganggap enteng persoalan pandemi yang terjadi. Jika presiden tidak bersikap dengan baik, kelak dia akan dihakimi oleh sejarah dan para pemilih.

Sumber: President's 'So What?' as 5000 die sparks fury in Brazil (Rappler.com 2/5/2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun