Situasi ketiga, Enhanced Community Quarantine (ECQ).  EQC ini berlaku pada wilayah yang masih mempunyai kasus Covid-19. Wilayah-wilayah ini akan menerapkan aturan karantina secara ketat. Termasuk kota Metropolitan Manila, Ibukota Filipina, yang dinilai sebagai episenter Covid-19 di Filipina.
Bahkan wilayah-wilayah dalam konteks  ECQ juga memberlakukan total lockdown. Ini berarti bahwa masyarakat tidak boleh keluar dari rumah sama sekali.
Atusan masa karantina, baik itu GCQ Â maupu ECQ akan diberlakukan sampai pada tanggal 15 Mei mendatang. Tentunya, ini akan menjadi tantangan serius bagi pemerintah terutama pada wilayah yang memberlakukan aturan karantina secara ketat.
Hal ini sudah dibuktikan dengan pelbagai pelanggaran yang terjadi di tengah masyarakat. Bahkan ada yang masih nekat melanggar aturan, walau pemerintah daerah menerapkan aturan lockdown ketat.
Melihat hasil keputusan ini, saya agak senang. Pasalnya, provinsi di mana saya tinggal termasuk dalam wilayah di mana aturan karantinanya agak dilonggarkan. Puji Tuhan, beberapa aktivitas akan kembali dijalankan walau tidak semua aktivitas.
Pelonggaran masa karantina bukanlah akhir dari penanganan wabah virus Corona. Peluang penyebaran virus Corona masih terbuka kalau tidak adanya kontrol ketat. Makanya, masyarakat (kami) yang berada dalam situasi pelonggaran masa karantina diwajibkan untuk menjalankan beberapa aturan yang ditetapkan pemerintah. Â
Contohnya, ibadah secara massal atau menjalankan upacara pesta masih belum diperbolehkan. Yang hanya boleh adalah dibukanya usaha-usaha bisnis dan kesempatan keluar rumah menjadi longgar.
Di balik keputusan pelonggaran aturan karantina, saya melihat kerja keras dan pengorbanan yang tidak sia-sia selama masa karantina. Kerja keras dan pengorbanan itu melibatkan setiap orang, baik itu pemerintah maupun masyarakat.
Upaya untuk patuh tinggal di rumah juga merupakan salah satu bentuk pengorbanan. Pasalnya, masyarakt harus melepaskan kesenangan di luar rumah dan pekerjaan hanya untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Ya, sejauh pengamatan pribadi di tempat saya tinggal, aturan tinggal di rumah berjalan sesuai rencana. Laju kendaraan cukup minim. Aktivitas di luar rumah berkurang drastis. Sebagian besar masyarakat memilih untuk tinggal di rumah.
Para petugas juga tidak terlalu direpotkan oleh mentalitas masyarakat. Secara umum, masyarakat patuh pada aturan. Hal ini mungkin terjadi karena pemerintah juga berupaya untuk menjawabi kebutuhan mendasar masyarakat.