Li Zehua merupaka jurnalis masyarakat. Dia pergi ke Wuhan pada bulan Februari. Li Zehua sempat membuat video yang menjelaskan alasannya berada di kota Wuhan.
Dalam videonya itu, Li Zehua mengatakan kalau sebelum dia masuk ke Wuhan, seorang teman yang bekerja di media arus utama menyampaikan jika semua berita buruk mengenai pandemi sudah dikumpulkan oleh pemerintah pusat. Pemerintah meminta untuk melaporkan berita-berita baik saja, seperti berita baik tentang kesembuhan para pasien.
Li Zehua sendiri meragukan informasi tersebut. Pasalnya, dia hanya mendengarnya dari seornag teman. Makanya, dia memberanikan diri untuk terjun langsung ke kota Wuhan. Â
Di Wuhan, Li Zehua meliputi berita tentang penyebaran virus Corona dan kesibukan di tempat kremasi jenasah. Bahkan dalam laporannya, Li Zehua melaporkan kalau ada sesuatu yang salah terjadi di kota Wuhan (Business Insider.com 23/4/2020).
Liputannya itu ditonton oleh jutaan kali di salah satu aplikasi China, YouTube dan Twitter.
Pada tanggal 26 Februari, Li Zehua diangkut oleh pihak kepolisian. Alasan polisi karena Li Zehua dinilai mengganggu ketertiban umum, tetapi polisi tidak akan menuntutnya lebih jauh. Di kantor polisi, dia mendapat pemeriksaan, seperti sidik jari dan sampel darah. Dia juga diinterogasi.
Setelah itu, Li Zehua ditempatkan di fasilitas karantina karena kontaknya dengan tempat-tempat sensitif penyebaran virus Corona. Sementara itu, barang-barang elektroniknya diambil.
Menurut pengakuannya, di tempat karantina, Li Zehua dalam keadaan aman. Bahkan dia diperbolehkan untuk menonton TV China.
Setelah menjalani masa karantina di kota Wuhan, dia kemudian diantar ke tempat karantina di kota asalnya. Dua pekan karantina. Setelah melewati masa karantina itu, dia diperbolehkan untuk kembali ke keluarganya.
Li Zehua mengatakan kalau dalam proses pemeriksaan polisi dan karantina, dia tidak mengalami persoalan. Bahkan dia diperlakukan seturut aturan hukum. Bahkan pihak kepolisian berlaku perhatian kepadanya. Li Zehua juga menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh masyarakat.
Sejauh ini belum ada kabar dari dua orang jurnalis dan video-blogger Chen Qiushi dan Fang Bin.