Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pemeriksaan di Checkpoint, Tolok Ukur Keselamatan Sebuah Wilayah Selama Karantina

20 April 2020   19:46 Diperbarui: 21 April 2020   04:27 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan itu diterima. Saya pun harus pulang sebelum pemberlakuan jam malam yakni pukul 8 malam. Kalau saya pulang keesokan harinya, saya bisa saja tidak diizinkan untuk masuk kembali.

Situasi di checkpoint sangat "mencekam." Tidak jarang terjadi jika beberapa orang tidak diijinkan untuk bepergian. Pasalnya, apa yang mereka butuhkan sudah tersedia di ibu kota kabupaten.

Umumnya, mereka yang ditolak adalah mereka yang hendak pergi berbelanja ke pasar. Itu pun hanya berlaku untuk beberapa kabupaten. Sementara beberapa kabupaten masih bisa pergi ke ibu kota provinsi kalau itu merupakan jadwal yang sudah ditentukan.

Semenjak pemberlakukan masa karantina, pemerintah kabupaten berupaya untuk menyediakan setiap barang kebutuhan pokok di ibu kota kabupaten.

Upayanya memang tidak maksimal karena situasinya hanya untuk sementara. Setelahnya, situasi bisa berangsur normal dan mereka kembali pada rutinitas seperti biasa.

Selain itu, hal yang paling dicemaskan di pos checkpoint kalau tiba-tiba situasi badan kita menjadi panas. Padahal itu bisa disebabkan karena cuaca.

Karena ini, tidak jarang tim medis meminta yang bersuhu badan panas untuk berhenti sembari menunggu beberapa saat. Kalau suhu badan tidak berubah, keputusan akhir adalah dikarantina dan status pun menjadi orang dalam monitor (person under monitor).

Jadi, melewati checkpoint bukanlah pengalaman gampang. Kalau kita mempunyai kartu karantina dan tujuan yang kuat, kita bisa diperkenankan untuk melakukan perjalanan. Kalau tidak, kita siap untuk ditolak untuk melakukan perjalanan.

Sejauh ini, tempat saya sedikit longgar. Beberapa kabupaten memberlakukan aturan lockdown total. Yang boleh masuk ke kabupaten itu hanyalah mereka yang ber-KTP kabupaten tersebut.

Kalau tidak ber-KTP kabupaten itu, yang bersangkutan tidak akan diizinkan untuk masuk. Kalau ada kebutuhan mendesak, pihak kepolisian yang akan menjalankan tugas tersebut.  

Di satu sisi, situasi checkpoint yang memberlakukan aturan yang ketat ini memang menguntungkan. Terlebih khusus, dari sisi kesehatan. Masyarakat semakin terlindungi dari keterjangkitan virus Corona. Di kabupaten-kabupaten yang melakukan penguncian secara total relatif aman dari kasus Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun