Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kekurangan APD, Dokter di Pakistan Protes tetapi Ditanggapi dengan Kekerasan

9 April 2020   20:51 Diperbarui: 9 April 2020   21:11 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, Younas Elahi, salah satu dokter mengatakan kalau para rekan dokter yang menangani pasien Covid tanpa APD serupa dengan tindakan bunuh diri. Karenanya, tanpa perlengkapan yang memadai, para dokter mempunyai pilihan untuk tidak melayani pasien Covid-19.

Kekurangan fasilitas juga terjadi di salah satu rumah sakit terbesar di Pakistan. The Pakistan Institute of Medical Sciences in Islamabad, ibukota Pakistan. Di rumah sakit ini, hanya tersedia 50 ventilator yang berfungsi.

Tidak hanya itu, dua per tiga, populasi masyarakat Pakistan hidup di daerah pedesaan. Mereka juga tidak mempunyai akses ke rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas untuk kepentingan virus Corona.

Menanggapi protes para dokter, asistan spesial dari bidan kesehatan, Dr. Zafar Mirza mengatakan kalau persoalan yang terjadi bukan kekurangan APD. Tetapi, penggunaan yang tidak rasional pada APD yang telah disediakan (the guardian.com 9/4/2020).

Pada tanggal 23 Maret, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menyatakan kalau tidak akan melakukan lockdown. Alasannya, lockdown itu berdampak pada kaum miskin.

Namun, hal itu tidak diikuti oleh para pemimpin lain. Beberapa di antaranya masih tetap menerapkan sistem lockdown.

Bahkan pihak militer yang mempunyai pengaruh di Pakistan juga sependapat untuk melakukan lockdown di Pakistan. Karena hal ini dan situasi ketersediaan fasilitas, perdana Menteri Pakistan dikritik oleh banyak pihak.

Persoalan fasilitas kesehatan menjadi salah satu tantangan. Saya kira bukan saja di Pakistan. Bahkan di beberapa tempat, termasuk di Indonesia.

Ketiadaan fasilitas medis yang memadai untuk menangani virus Corona bisa menjadi persoalan besar. Jadi, alih-alih menunggu fasilitas yang memadai, wilayah kita yang belum terpapar seharusnya mulai antisipasi dini.

Kita tidak boleh menunggu terjadinya kasus virus Corons baru bertindak. Meski tanpa kasus, kita seharusnya peduli. Sehingga saat kasus terjadi, kita tidak panik dan tidak terkesan terlambat mengantisipasi.

Mungkin ini juga adalah cara kita mengatasi persoalan keterbatasan fasilitas medis. Kita yang menjaga diri kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun