Ada pun alasan di balik pertimbangan ini. Club Brugge yang menempati peringkat pertama mempunyai jarak 15 poin dengan peringkat ke-2, Gent.
Pertimbangan ini dibuat oleh para direktor badan sepak bola Belgia dan ini akan disahkan menjadi keputusan final pada 15 April lewat pertemuan umum. Pertemuan ini hanya sebuah formalitas, dalam mana keputusan pada direktor di bawah Liga Belgia tidak dibatalkan lagi (Goal.com 2/4/2020)
Keputusan ini terlahir karena pertimbangan situasi yang sementara terjadi di Belgia. Badan sepak bola Belgia melihat peluang kompetisi dimulai sebelum 30 Juni.
Meski demikian situasi tetap berbeda. Para fans belum tentu diijinkan berada di stadion. Selain itu, hal ini bisa membahayakan para pemain sendiri. Pasalnya, sangat sulit untuk menyatakan kalau suatu tempat sudah nol kasus Covid-19.
Terbukti, China yang menyatakan nol kasus lokal Covid-19, malah berhadapan dengan kasus impor. Dengan ini, peluang untuk mengembalikan situasi dalam keadaan normal masih membutuhkan waktu yang cukup lama.
Terlebih lagi, penanganan virus Corona di tiap negara berbeda-beda. Ada yang progresif dan ada yang begitu lambag. Andaikata tiap negara menangani virus Corona secara progresif, bisa jadi situasi cepat berangsur pulih.
Mungkin menimbang situasi seperti ini, Liga Belgia mesti diakhiri. Brugge menjadi kampiun. Syukurnya, Brugge mempunyai jarak poin yang cukup jauh dengan peringkat ke-2.
Entah Liga apa yang akan mengikuti langkah Belgia, pastinya mereka mempunyai pertimbangan tersendiri dalam mengambil keputusan. Toh, konteks dan situasi berbeda antara satu liga dengan Liga yang lain.
Yang pasti keputusan akan berkutat pada terus melanjutkan kompetisi ataukah mengakhir kompetisi. Melanjutkan kompetisi berarti harus menunggu waktu yang tepat. Melihat situasi yang terjadi, sangat sulit memprediksi kembalinya kompetisi walaupun beberapa Liga menetapkan waktu tertentu.
Menghentikan kompetisi bisa menjadi pilihan lain. Ya, daripada fokus pada kompetisi, lebih baik fokus pada situasi yang terjadi.
Mungkin situasi yang persis sama di Liga Belgia bisa diterapkan pada kompetisi Liga Inggris. Koleksi poin dan jarak antara Liverpool dengan peringkat kedua bisa mengabsahkan Liverpool sebagai juara.