Di tengah krisis Covid-19, kita harus mengakui peran kemajuan ilmu, pengetahuan dan teknologi. Belajar, bekerja dan berdoa dari rumah menjadi mungkin terjadi karena adanya kemajuan teknologi internet.
Tak bisa dibayangkan kalau krisis ini terjadi di saat kemajuan internet masih terbatas. Pastinya, pelbagai kesulitan dihadapi dalam menerapkan program belajar, bekerja dan berdoa dari rumah.
Mungkin hal ini masih terjadi di tempat-tempat yang masih sulit dengan signal internet. Belajar, bekerja dan berdoa di rumah mungkin dilakukan dengan pendekatan lain.
Tetapi di tempat-tempat yang sudah mempunyai akses signalinternet yang bagus, prihal beraktivitas dari rumah bukanlah persoalan. Bahkan bisa saja terjadi orang akan lebih memilih beraktivitas dari rumah daripada pergi dan berada di luar rumah.
Di balik kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh teknologi saat ini, pemerintah Taiwan mempunyai cara memanfaatkan teknologi itu.
Signal Phone dipakai dalam membantu pemerintah untuk memantau dan mengontrol warganya yang berada di bawah status karantina rumah. Berkat kemajuan sistem teknologi ini, pemerintah Taiwan bisa mengecek dan mengontrol warga negaranya yang masuk dalam status karantina rumah.
Mereka yang masuk dalam status karantina rumah ini umumnya adalah mereka yang pernah melakukan perjalanan ke luar negeri. Pasalnya, kasus pertama Covid-19 merupakan kasus yang dibawah dari luar Taiwan. Waktu karantinanya 14 hari. Dalam jangka waktu ini, mereka tidak diperkenankan untuk keluar dari rumah.
Melansir tulisan di Quartz (1/4/2020), sejak virus Corona masuk Taiwan di bulan Januari, sudah ada 55,000 orang yang masuk dalam data pengawasan pemerintah yang berstatuskan karantina rumah. Menariknya, pemerintah mengecek dan mengontrol mereka ini lewat smartphone mereka.
Kontrol lewat smartphone membantu pemerintah. Dalam mana, pemerintah bisa tahu apakah mereka yang masuk dalam karantina rumah ini setia dan taat berada di rumah ataukah berada di tempat lain.
Sistem monitor yang diterapkan oleh pemerintah Taiwan ini dinamakan, "digital fence" (pagar digital). Setiap orang yang berada dalam status karantina akan dipantau lewat signal phone mereka.
Saat seseorang yang berada di bawah aturan karantina ini melanggar aturan, dia akan segera mendapat pemberitahuan dari otoritas. Pemberitahuannya lewat test di phone. Bahkan yang bersangkutan bisa didenda dengan 33,000 dollar kalau kedapatan melakukan pelanggaran berat.