Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pulihnya Arteta dari Covid-19 dan Harapan untuk Sepak Bola

27 Maret 2020   10:26 Diperbarui: 27 Maret 2020   20:39 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mikel Arteta, Pelatih Arsenal. Sumber foto: BBC.com

Penyakit covid-19 menyajikan dua pilihan. Antara bertahan hidup ataukah menghadapi kematian.

Sejak kemunculan virus Corona ini, sejauh ini sudah lebih dari 500,000 orang yang terjangkit Covid-19 dan sekitar 23,500 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Berita baiknya, banyak juga yang pulih dan bertahan hidup di tengah serangan virus Corona.  

Ya, di balik kisah kematian karena wabah Covid-19 yang menimpah banyak orang, kita juga berhadapan dengan pengalaman kesembuhan. Kesembuhan atau pulih dari penyakit Covid-19 memberikan harapan kepada siapa saja.

Salah satu harapannya adalah menderita Covid-19 bukanlah akhir dari kehidupan. Ada kesempatan untuk sembuh dan pulih.

Banyak orang berkisah setelah pulih dari Covid-19. Secara umum, cerita tentang pengalaman mereka bisa menjadi referensi bagi kita untuk belajar dan menjaga diri.

Mikel Arteta, pelatih muda Arsenal mungkin menjadi pelatih profesional pertama yang dinyatakan positif Covid-19. Mikel Arteta dinyatakan positif pada awal bulan Maret ini. Karena ini, seluruh staf dan anggota skuad Arsenal pun ikut diisolasi.

Pada situasi seperti ini, kita melihat jika penyakit Covid-19 tidak mengenal obyek sebagai medium untuk berdiam. Kaya atau miskin, lemah atau kuat, olahragawan atau tidak, semuanya bisa menjadi medium dari penyakit Covid-19 tersebut.

Beberapa hari berada di tempat perawatan, Mikel Arteta perlahan kembali pulih. Melansir berita dari Goal.com (27/3/2020), Mikel Arteta menulis dalam halaman website klub tentang perkembangan kondisi setelah menderita Covid-19.

Menurut pelatih asal Spanyol itu bahwa dia sudah sepenuhnya pulih dari penyakit Covid-19. Mikel Arteta juga membenarkan tentang gejala-gejala Covid-19 yang dialaminya. Syukurnya, Mikel Arteta segera menyadari gejala-gejala itu dan mengingatkan pihak klub.

Saat Mikel Arteta mengetahui gejala-gejala Covid-19, dia pun memanggil staf kepelatihan Arsenal. Dia memberitahukan situasinya yang sedang dialaminya. Karena sudah terjadi kontak dengan beberapa pemain, Mikel Arteta menganjurkan agar para staf dan pemain diminta diisolasi.

Langkah selanjutnya, pihak Arsenal meminta badan sepak bola Inggris untuk membatalkan laga kontra Manchester City. Jadinya, laga yang seharusnya berlangsung sehari setelah Mikel Arteta dinyatakan positif Covid-19 dibatalkan.

Tentang virus Corona yang dideritanya, Mikel Arteta menilai kalau pengaruh kerja virusnya terasa normal untuknya. Tetapi Arteta mempunyai pengalaman sulit selama tiga atau empat hari. Suhu temperaturnya meninggi dan Arteta mengalami batuk kering. Kemudian dia mengalami persoalan sesak di area dadanya.  

Menderita Covid-19 menghadirkan pengalaman bermakna bagi Mikel Arteta. Menurutnya, orang-orang mesti terbuka secara emosional setelah wabah virus Corona ini berlalu.

Arteta melihat kalau saat ini media sosial sangat bermain peran. Banyak orang lebih berkomunikasi lewat media sosial daripada berjumpa secara langsung.

Arteta melihat kalau sudah saatnya kita saling bersentuhan, berpelukan dan merasakan perasaaan secara langsung. Arteta menyatakan kalau kita mesti menyatakan secara langsung apa yang kita rasakan (bbc.com 26/3/2020).

Realisasi ini mungkin saja terlahir di masa isolasi. Momen yang tidak gampang untuk ditempuh. Kita saja yang diminta berdiam di rumah untuk sekian hari acap kali merasa jenuh dan bosan.

Kita ingin keluar dari rumah dan berinteraksi dengan pihak luar. Apalagi kalau berada dalam isolasi total di mana itu memutuskan hubungan dengan pihak luar. Pada situasi seperti itu, kita merasakan pentingnya berkomunikasi dan bersentuhan dengan orang lain.

Mikel Arteta lebih melihat pengalaman wabah virus Corona dari sisi berbeda. Serangan virus Corona memberikan realisasi bagi pria berusia 38 tahun ini.

Bagi Arteta, wabah Covid 19 telah mengubah rutinitas kehidupan banyak orang di dunia. Jadi, menurut Arteta, kita perlu mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi karena wabah yang sedang melanda dunia hingga saat ini.  

Mikel Arteta berhasil pulih dari serangan penyakit Covid-19. Kepulihan Mikel Arteta juga memberikan harapan kepada dunia sepak bola.

Covid-19 tidak bisa mengakhiri sepak bola. Pasti ada masanya wabah Covid-19 berlalu. Pada saat Covid-19 berlalu, pada saat itu pula kita kembali pada situasi normal.

Laiknya Mikel Arteta yang pulih dari penyakit Covid-19, sepak bola juga akan beranjak dari situasi sulit seperti saat ini.  

Dunia sepak bola sangat berdampak dari serangan Covid-19. Mau tidak mau, pelbagai kompetisi sepak bola ditangguhkan. Beberapa liga memutuskan menunda untuk waktu yang tidak ditentukan. Sulit dipikirkan karena apa yang terjadi ini berada di luar kontrol kita.  

Badan sepak bola harus menyusun kembali jadwal agar kompetisi bisa dilanjutkan. Yang paling penting saat ini adalah agar situasi kembali normal dan setiap orang bisa bermain dan menikmati pertandingan sepak bola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun