Hal yang terjadi di India, terjadi juga di Filipina. Beberapa pekerja medis yang menjadi garda terdepan menlayani pasien Covid-19 ikut mengaami diskriminasi.
Diskriminasi itu terjadi saat masyarakat tahu kalau pekerja medis itu bekerja di rumah sakit yang menangani pasien penyakit Covid-19 (ABS. CBN com 25/3/2020).
Bentuk diskriminasi itu terjadi saat masyakarat meminta seorang perawat untuk meninggalkan tempat kos mereka kalau mereka tahu rumah sakit yang mereka layani menerima pasien Covid-19.
Beberapa di antaranya juga ditolak oleh sopir angkutan umum. Selain itu, beberapa penumpang turun dari kendaraan umum kalau para perawat itu ikut menumpang.
Situasi ini sangatlah ironis. Betapa tidak, para pekerja medis telah mengorbankan diri mereka. Kelelahan dan resiko besar menjadi bagian dari hidup mereka dalam menangani pasien Covid-19 di rumah sakit.
Seharusnya, pada situasi seperti ini, kita mendukung tim medis. Dukungan kepada tim medis itu bisa berupa-rupa.
Salah satu dukungan itu berupa tidak memperlakukan tindakan diskriminasi kepada mereka. Selain itu, dukungan itu lewat menjaga kesehatan kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H