Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertama Kalinya China Tidak Menemukan Kasus Covid-19 di Kota Wuhan dan Pesannya untuk Kita

19 Maret 2020   11:17 Diperbarui: 19 Maret 2020   11:24 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: nytimes.com

Kota Wuhan menjadi perhatian dunia semenjak kemunculan Covid-19. Banyak yang terinfeksi virus Corona. Tidak sedikit yang meninggal dunia. Karena ini, pemerintah China memutuskan untuk mengkarantina total kota Wuhan. Akses keluar dan masuk dikunci.

Sejak pemerintah China pertama kali menemukan kasus virus Corona ini, hampir setiap hari ada laporan dari pihak medis tentang kemunculan kasus itu di masyarakat. Jumlahnya meningkat dari hari ke hari.

Namun situasi itu berangsur pulih. Berkat kerja cepat didukung oleh fasilitas lengkap, kota Wuhan mulai keluar dari situasi tersebut.

Alhasil untuk pertama kalinya sejak kasus virus Corona ini mencuat ke permukaan, pemerintah China menyatakan tidak ada kasus baru dari Covid-19 di Wuhan atau di sekitar provinsi Hubei (Dailymirror 19/3/2020).  

Surat kabar The New York Times (18/3/2020) bahkan menyatakan pemerintah China melaporkan tidak kasus baru dari Covid-19 yang terjadi pada level lokal sejak krisis Covid-19 terjadi tiga bulan lalu.

Tentunya ini merupakan berita bagus. Ini membahasakan kalau Virus Corona bukanlah wabah yang permanen asalkan ada penanganan yang tepat sasar dari pemerintah pusat.

Pemerintah pusat China yang berlokasi di provinsi Hubei menyatakan kalau tidak ada kasus yang ditemukan sejak kasus virus Corona ini mencuat di bulan November lalu. Menurut pemerintah setempat, sudah 13 hari pemerintah tidak menemukan kasus yang berhubungan virus Corona. Ini memberikan harapan kalau virus yang menyebabkan kematian banyak orang ini sudah bisa di kendalikan.

Meski demikian, hal ini tidak menjadikan Pemerintah China bebas total dari kasus Virus Corona. Betapa tidak, menurut laporan kasus virus Corona kembali hadir di ibukota China Beijing.

Kasus ini terjadi karena masyarakat yang melakukan perjalanan dari luar ke negara China. Karenanya, pemerintah China ditantang untuk melakukan pengecekan yang ketat bagi orang-orang yang masuk ke China (Dailymirror 19/3/2020).

Selain itu, hal ini meningatkan pemerintah China kalau wabah virus Corona sangat sulit untuk dikontrol kalau tidak pengecekan yang ketat pada orang-orang yang masuk ke China. Pemerintah juga menyadari saat batas kembali terbuka dan akses kian terjangkau. Virus Corona bisa saja kembali mengancam (NewYorkTimes 18/3/2020)

Menurut laporan komisi kesehatan nasional China  di daratan China, ada 34 kasus yang ditemukan pada hari Rabu lalu (18/3/2020). Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari kasus hari sebelumnya.

Sejauh ini, pemerintah mencatat kalah ada 80,928 kasus. Dari sejumlah kasus yang muncul ke perukaan ada 3,245 yang dinyatakan meninggal dunia.  

Selama lebih dari dua bulan lebih, pemerintah China berjuang keras melawan penyebarran wabah virus Corona. Banyak yang menjadi korban. Tidak hanya itu. Hal ini juga menimbulkan pandangan sinis dan diskriminatif kepada orang-orang China.

Setelah melewati masa-masa krisis itu, pemerintah China mulai membangun diri mereka. Negara bersatu untuk melawan Virus Corona. Kasus demi kasus yang berhubungan dengan Covid-19 perlahan menurun.

Di saat China mulai membebaskan rakyatnya dari serangan virus Covid-19, negara-negara lain masih berusaha untuk melawan serangan covid-19. Beberapa negara melakukan karantina total pada beberapa tempat yang berdampak langsung dengan Covid-19.

Indonesia belum melakukan langkah karantina secara total. Sejauh ini, pemerintah meliburkan sekolah-sekolah. Kemudian, pemerintah juga mengarahkan masyarakat untuk melakukan gerakan "social distancing" dan menghabiskan waktu di rumah.

Pelbagai upaya pemerintah ini bertujuan untuk melawan pengaruh Virus Corona. Sejauh ini, kasus demi kasus ditemukan pemerintah sejak kasus pertama mencuat. Sejauh ini, sudah ada 227 orang kasus yang muncul di Indoneesia (detik.com 18/3/2020). Ada yang dinyatakan sembuh dan ada pula yang meninggal dunia.

Namun berita baik dari China dan kota Wuhan memberikan pesan kalau virus Corona bisa diatasi. Hemat saya, hal ini bergantung pada penananganan yang dilakukan oleh pemerintah.

Gagasan pemerintah ini dibarengi dengan tanggapan positif dan gerakan cepat tanggap masyarakat untuk melawan virus Corona. Pemerintah seyogianya memberikan arahan dan gagasan yang bisa membantu rakyat. Sementara itu, tugas rakyat adalah untuk menuruti arahan pemerintah.

Dengan kata lain, arahan dan kebijakan pemerintah menjadi efektif kalau masyarakat kooperatif dengan hal itu. Seperti misal, arahan untuk "social distancing" di tempat ramai. Secara otomatis, seharusnya masyarakat mengikuti arahan itu. Toh, hal itu dilakukan demi keselamatan masyarakat itu sendiri.

Pemerintah China sudah menunjukkan kalau mereka berhasil mengatasi Virus Corona. Kita pun bisa berhasil memerangi virus Corona kalau kita menuruti arahan pemerintah dengan patuh.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun