Sudah ada beberapa pemain dan pelatih sepak bola yang terjangkit Covid-19. Karena situasi ini, liga-liga di Eropa mestei membatalkan semua kompetesi, entah itu pada level domestik mapun Eropa.
Kesehatan seseorang lebih penting daripada pertandingan sepak bola. Atau dalam bahasa pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, penanganan virus Corona lebih penting dan mendesak daripada pertandingan sepak bola.
Betapa tidak, virus Corona tidak memandangan siapa yang terjangkiti. Para pemain dan pelatih yang biasa mempunyai aturan regular untuk berolahraga dan dibarengi dengan menu makanan sehat juga tidak luput dari serangan virus Corona.
Sejauh ini, banyak orang yang menjadi pasien karena virus Corona. Ada yang berhasil tersembuhkan. Ada pula yang harus menghadapi maut, yakni kematian.
Salah satunya adalah pelatih asal negeri Matador, Spanyol, Francisco Garcia. Francisco Garcia meninggal pada usia yang sangat muda 21 tahun.
Sebenarnya pelatih muda ini mempunyai rekam jejak penyakit Leukaemia. Penyakit Leukemia ini sendiri merupakan penyakit yang bisa membuat daya tahan tubuh menurun. Pada saat yang bersamaan, Francisco Garcia mengalami gejala-gajala penyakit Covid-19.
Penyakit Corona yang mendera pelatih ini dideteksi Minggu lalu. Dia kemudian dibawah ke rumah sakit wilayah Malaga untuk mendapatkan perawatan medis.
Dalam pengecekan di rumah sakit, ditemukan kalau Garcia mempunyai penyakit Leukemia. Penyakit Lekeumia ini membuat daya tahan tubuh Garcia menjadi lemah dan memungkinkan penyebaran virus Corona di dalam tubuh.
Garcia merupakan pelatih muda dari sebuah klub Atletico Portada Alta. Klub ini terletak di kota Malaga. Dia pun menjadi korban ke lima di kota itu dan korban termuda di Spanyol. Umumnya yang meninggal berada pada level usia 70 tahun ke atas (Goal.com 17/3/2020).
Atas kepergian dari pelatih muda ini, tim di mana pelatih muda ini berkarir menyatakan bela sungkawa mereka lewat media sosial. Tim melihat Garcia sebagai seorang fenomena klub tersebut.
Klub divisi utama Liga Spanyol yang juga klub asal kota di mana Garcia menetap, FC Malaga juga menyatakan belasungkawa kepada keluarga dan teman Garcia. Di balik pesan duka ini, klub juga menyeruhakan kalau bersama kita mesti menghentikan Covid-19.
Siapa pun ingin agar virus Corona mesti dilawan. Ya, penyakit Covid-19 menjadi momok besar bagi dunia sepak bola. Kompetesi sepak bola mesti dihentikan untuk sementara waktu.
Di balik penghentian jadwal ini, muncul banyak spekulasi bagaimana kompetesi mesti diakhiri dan siapa yang patut menjadi juara. Tentunya, setiap badan sepak bola mesti mengambil solusi yang tepat agar keputusan itu tidak merugikan pihak tertentu dan menguntungkan pihak lain.
Seharusnya, harapan untuk saat ini adalah wabah covid-19 segera berakhir agar situasi kembali pada situasi normal. Saat segala situasi kembali normal, setiap orang bisa berpikir untuk kompetesi sepak bola itu sendiri.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H