Covid-19 ikut mempengaruhi sepak bola di Eropa. Liga Seri A mesti dibatalkan hingga 3 April. Beberapa pertandingan mesti dibuat tanpa kehadiran penonton. Beberapa pertandinga juga mesti dibatalkan.
Tentunya, pembatalan ini merupakan bagian dari cara agar ancaman virus Corona tidak menyebar luas. Betapa tidak, sudah ada beberapa pemain yang dinyatakan menderita penyakit Virus Corona ini.
Berita terakhir pun menyatakan kalau pelatih Arsenal, Mikel Arteta dinyatakan positif menderita virus Corona. Hal ini diketahui setelah sang pelatih berusia 37 tahun mendapat pengecekan.
Seperti yang dilansir dalam Goal.com (13/3/2020), Mikel Arteta mengalami sakit pada hari Rabu pagi saat skuad sedang menjalani hari libur. Karena kondisi ini, Arteta melakukan pengecekan. Dari hasil pengecekan ditemukan kalau Arteta terindikasi positif Covid-19.
Menurut Arteta kalau apa yang dialaminya merupakan sesuatu yang mengecewakan. Meski demikian, Arteta merasa kalau dia akan kembali ke tempat latihan setelah kondisinya sudah membaik.
Karena kasus ini, pihak klub pun memutuskan untuk melakukan karantina di fasilitas klub. Tidak sampai di situ, para pemain Arsenal juga mesti menjalankan karantina selama 14 hari.
Para pemain mesti menjalani karantina karena dinilai melakukan kontak dengan Mikel Arteta. Apalagi di hari Selasa, para pemain dan sang pelatih melakukan latihan bersama di London Colney. Latihan itu merupakan persiapan dalam laga kontra Manchester City. Laga itu pun dibatalkan karena situasi yang terjadi di Arsenal.
Sebenarnya beberapa pemain Arsenal sudah melakukan proses karantina. Hal itu terjadi karena mereka melakukan kontak dengan pemilik Olympiacos, Evangelos Mrinakis. Evangelos Marinakis dideteksi menderita Covid-19.
Sebenarnya proses karantina itu sudah berlalu. Tetapi melihat kasus baru terutama yang terjadi pada sang pelatih, Mikel Arteta, pihak klub pun memperpanjang proses karantina. Proses karantina ini pun melibatkan semua personil hingga 24 Maret (Goal.com 13/3/2020).
Konsekuensi lanjut dari proses karantina ini adalah keadaan fisik dan persiapan para pemain dalam menghadapi sebuah pertandingan. Pasalnya, dalam proses karantina para pemain tentunya mengurangi interaksi dan tidak boleh melakukan latihan.
Kalau hal ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama, boleh jadi keadaan fisik para pemain ikut melorot. Ujung-ujungnya, secara fisik para pemain tidak siap melangsungkan pertandingan.