Gol Tevez tercipta di pada menit ke-72. Gol ini menjadi satu-satunya gol yang bersarang ke tim yang dilatih Maradona, Gimnasia y Esgrima La Plata. Kesuksesan Boca Juniors juga dibarengi dengan hasil seri yang diraih oleh rival abadi River Plate. Ada pun River Plate mesti bermain imbang di Atletico Tucuman.
Tevez yang sudah berusia 36 tahun masih memainkan peran penting bagi kemenangan Boca Juniors. Berkat golnya itu, Tevez berhasil menyumbangkan titel yang ke-34 ke Boca Juniors. Gol itu menjadi gol ke-9 dari 17 penampilan Tevez bersama Boca Juniors selama semusim.
Sebagai pesepak bola profesional, Tevez tetap percaya pada faktor keberuntungan. Faktor keberuntungan itu bisa menjadi salah satu kunci kesuksesan.
Ciuman ala Tevez kepada Maradona memberikan keberuntungan bagi seorang Carlos Tevez. Bahasa tubuh ini membahasakan tentang sisi kemanusiaan seorang pesepakbola.
Sisi kemanusiaan itu dipadu dengan faktor sosial dan budaya di mana mereka tumbuh, berkembang dan hidup. Faktor sosial dan budaya membentuk pandangan di benak setiap orang. Salah satunya adalah pandangannya tentang adanya faktor keberuntungan untuk sebuah pertandingan.
Boleh jadi, bagi pemain profesional lainnya, ciuman ala Tevez sangat sulit untuk dikaitkan dengan faktor keberuntungan.
Pasalnya, sepak bola adalah sebuah pertandingan yang melibatkan kualitas dan kreativitas para pemain di tengah lapangan. Pemenang dan juara bisa diraih bergantung pada kemampuan tim untuk mengeluarkan kualitas dan kreativitas. Sementara yang gagal dan kalah bisa menunjukkan kelemahan pada aspek tertentu.
Sepak bola penuh dengan dinamika. Dinamika itu bergantung pada latar belakang para pemain dan di mana tim sepak bola itu berada.
Ciuman keberuntungan ala Carlos Tevez menunjukkan dinamika yang berbeda dari dunia sepak bola. Keberuntungan itu ada. Bahkan keberuntungan itu mesti dicari.
Carlos Tevez pun yakin kalau ciuman kepada Diego Maradona adalah faktor keberuntungan baginya. Entah kebetulan atau tidak, Tevez berhasil mencetak gol tunggal yang mengantarkan Boca Juniors sebagai juara Divisi utama liga Argentina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H