Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Saat Siswa Memukul Guru Tidak Hanya Terjadi di Indonesia, tetapi Juga di Filipina

6 Maret 2020   06:16 Diperbarui: 6 Maret 2020   06:17 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tindakan kekerasan di ruang pendidikan menunjukkan kecacatan dari proses pendidikan itu sendiri. Marwah utama pendidikan seharusnya untuk memanusiakan manusia.

Dalam proses ini, seorang peserta didik dibentuk dan diarahkan menjadi pribadi yang berakhlak dan berprikemanusiaan. Dengan ini, dia sekiranya tahu menghargai dan menghormati sesama.

Namun kalau hal yang terjadi sebaliknya, boleh jadi komponen yang menopang proses pendidikan tidak berperan secara maksimal.  Atau juga, proses pendidikan hanya berorientasi agar siswa menyelesaikan bangku sekolah tanpa mengevaluasi kualitas ouputnya.

Dengan kata lain,  prinsip yang diemban adalah yang penting siswanya tamat sekolah dan kualitas tidak perlu dipedulikan.

Kalau prinsip ini yang diemban, tidak heran karakter peserta didik berjalan ke arah yang positif.

Kekerasan di dunia pendidikan merupakan lonceng yang sekiranya mengganggu telinga pihak-pihak yang bertanggung jawab dengan dunia pendidikan. Ini merupakan sinyalemen dari sebuah kegagalan dari proses pendidikan.  

Ini juga panggilan untuk mengevaluasi proses pendidikan agar proses pendidikan itu benar-benar bertujuan untuk menghasilkan pribadi yang berkarakter baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun