Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Uang Jajan untuk Anak di Sekolah: Kebutuhan ataukah Bentuk Memanjakan Anak?

4 Maret 2020   17:03 Diperbarui: 4 Maret 2020   23:35 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Kompas.com

Selain itu, ada orangtua bisa menggantikan sistem pemberian uang jajan dengan memberikan langsung makanan sebagai bekal di sekolah. Orangtua sendiri yang membelikan makanan dan minuman dan memberikan makanan itu kepada anak sebelum ke sekolah.

Selain mengganti peran uang jajan, hal ini juga menjaga kemungkinan bagi anak untuk tidak membeli makanan yang tidak ramah pada kesehatan anak.

Pemberian uang jajan mesti dibarengi dengan pemberian kesadaran kepada anak. Uang jajan bukan menjadi jaminan bagi anak untuk pergi ke sekolah.

Hal ini mulai dari orangtua yang tidak melihat uang jajan sebagai hadiah dan dorongan untuk anak pergi dan hadir di sekolah. Diberikan sebagai bekal untuk anak kalau merasa lapar di sekolah. Bahkan orangtua bisa mendorong anak untuk menabung sisa uang jajan sebagai latihan lain untuk kepribadian seorang anak.

Bagaimana pun, pemberian dan membangun kesadaran tentang makna uang jajan adalah sebuah proses. Orangtua mesti bersabar dalam membangun kesadaran anak tentang makna dari uang jajan tersebut.  

Dengan ini, uang jajan tidak menciptakan pemanjaan pada anak, tetapi bisa membangun kepribadian anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun