Selain itu, ada orangtua bisa menggantikan sistem pemberian uang jajan dengan memberikan langsung makanan sebagai bekal di sekolah. Orangtua sendiri yang membelikan makanan dan minuman dan memberikan makanan itu kepada anak sebelum ke sekolah.
Selain mengganti peran uang jajan, hal ini juga menjaga kemungkinan bagi anak untuk tidak membeli makanan yang tidak ramah pada kesehatan anak.
Pemberian uang jajan mesti dibarengi dengan pemberian kesadaran kepada anak. Uang jajan bukan menjadi jaminan bagi anak untuk pergi ke sekolah.
Hal ini mulai dari orangtua yang tidak melihat uang jajan sebagai hadiah dan dorongan untuk anak pergi dan hadir di sekolah. Diberikan sebagai bekal untuk anak kalau merasa lapar di sekolah. Bahkan orangtua bisa mendorong anak untuk menabung sisa uang jajan sebagai latihan lain untuk kepribadian seorang anak.
Bagaimana pun, pemberian dan membangun kesadaran tentang makna uang jajan adalah sebuah proses. Orangtua mesti bersabar dalam membangun kesadaran anak tentang makna dari uang jajan tersebut. Â
Dengan ini, uang jajan tidak menciptakan pemanjaan pada anak, tetapi bisa membangun kepribadian anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H