Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemimpin Gereja Memohon Maaf atas Kejadian Virus Corona dan Pelajaran Berempati bagi Kita

2 Maret 2020   19:47 Diperbarui: 2 Maret 2020   19:54 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lee Man-hee, pemimpin gereja di Korea Selatan yang berlutut memohon maaf di depan wartawan. Sumber foto: ABS.CBN. News

Pelbagai berita hoaks tentang virus corona ikut mewarnai penyebaran virus ini di pelbagai negara. Indonesia sendiri tidak luput dari pengaruh berita hoaks.

Bahkan yang menyebarkan berita hoaks adalah orang yang seharusnya tidak melakukan hal itu. Entah motif apa sehingga mereka mau menyebarkan berita hoak tentang virus corona. Hal itu bisa menunjukkan lemahnya empati dalam menyikapi sebuah masalah.

Padahal kejadian penyebaran virus corona mesti dinilai sebagai bencana kemanusiaan. Bencana kemanusiaan itu bukanlah bahan untuk menciptakan lelucon dan memuluskan kepentingan pribadi dan golongan, tetapi mengorbankan kepentingan umum.

Bencana kemanusiaan ini mesti disikapi dengan empati. Empati itu sendiri bisa ditunjukkan lewat kesediaan untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam memerangi penyebaran virus Corona. Empati itu juga ditunjukkan dengan tidak menyebarkan berita hoaks.

Jadi untuk saat ini di saat kita sudah mengetahui kalau indonesia positif virus corona, kita pun mesti lebih berempati dengan situasi dan realitas tersebut sembari membangun benteng diri dari penyebaran virus corona.

Di balik penyebaran berita hoaks, banyak orang yang juga menunjukkan sisi kemanusiaan mereka. Mereka menunjukkan rasa empati dengan apa yang sedang terjadi. Apalagi penyebaran virus itu secara tidak langsung berkaitan dengan diri dan kelompok mereka.

Adalah Lee Man-hee, seorang pemimpin salah satu sekta gereja Kristen yang mencuri perhatian pelbagai media hari ini. Lee Man-hee merupakan pemimpin sekta Kristen di Korea Selatan dengan nama gereja Shincheonji dari Yesus.
 
Dalam sebuah konfrensi pers dengan para wartawan, Lee Man-hee berlutut sembari menundukkan kepalanya di hadapan para wartawan.

Bahasa tubuh ini merupakan tanda kerendahan hati dan penyesalan. Ungkapan bahasa tubuhnya itu juga merupakan bentuk permintaan maaf atas penyebaran virus Corona (bbc.news 2/3/2020).

Betapa tidak, dari 4000 kasus yang terinfeksi virus Corona di Korea Selatan, 60% merupakan anggota gereja di bawah kepemimpinan Lee Man-hee.

Tempat yang paling berdampak di Korea Selatan adalah di bagian selatan kota Daegu. Ada 3081 kasus yang ditemukan di kota ini. Dari jumlah ini, 73% berhubungan dengan gereja Shincheonji.

Lee Man-hee menyatakan kalau apa yang terjadi pada anggotanya bukanlah kesengajaan.  Bahkan dia menyatakan kalau pihak gereja sudah melakukan yang terbaik, tetapi tetap tidak bisa menghentikan penyebaran virus tersebut (news.sky.com 2/3/2020).

Lebih lanjut, pastor yang menyatakan diri sebagai penyelamat ini mengatakan kalau dia meminta maaf atas apa yang telah terjadi. Dia menilai kalau epidemi virus corona merupakan sebuah bencana.

Penyebaran virus corona diduga bermula dari gereja ini. Hal ini terjadi saat ada anggota gereja yang sudah terjangkit virus Corona. Tetapi mereka tidak tahu tentang hal itu dan mereka pun melakukan perjalanan tanpa pengecekan yang serius. Secara langsung, hal ini memberi peluang penyebaran virus corona ke orang lain.

Grup ini tidak luput dari kontroversi di awal penyebaran virus Corona di Korea Selatan. Dikabarkan kalau gereja ini dituduh menyembunyikan indentitas anggota gereja. Padahal pihak otoritas membutuhkan identitas mereka untuk meneliti dan mencari jejak penyebaran virus Corona.

Atas sikap pihak gereja itu, juru bicara gereja, Kim Shin-chang mengatakan kalau sebelumnya mereka cemas untuk memberikan informasi karena itu bisa mempengaruhi keamanan anggota gereja (bbc.com 2/3/2020).

Dalam konteks ajaran gereja ini, para pengikut gereja Shincheonji ini percaya kalau pendiri dan pemimpin mereka akan membawa mereka ke surga. Bahkan di antara pengikut anggota gereja ini pernah pergi ke kota Wuhan di mana virus Corona bermula. Mereka pergi ke kota Wuhan tahun lalu.

Penyebaran virus corona di Korea Selatan diduga bermula dari salah satu anggota gereja ini. Saat penyebaran virus corona terjadi, gereja ini tidak bekerja sama dengan otoritas.

Hal ini menimbulkan kemarahan publik. Bahkan tidak sedikit pihak yang menilai untuk membawa pihak ke gereja ke pengadilan karena menolak untuk bekerja sama dalam menghentikan penyebaran virus corona.

Sejauh ini, Korea Selatan menjadi negara terbesar di luar wilayah Cina yang terjangkit virus Corona. Ada sekitar 4300 kasus yang teridentifikasi oleh otoritas kesehatan Korea Selatan.

Paling kurang ada 26 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Sebagian besar dari kasus virus corona di Korea Selatan berhubungan dengan gereja yang dikenal mempraktikkan kegiatan gereja ini dengan sangat rahasia ini.

Permintaan maaf dari pemimpin gereja pun dibarengi dengan pernyataan pihak gereja untuk bekerja sama dengan pemerintah.

Peristiwa di Korea Selatan bisa menjadi pelajaran serius bagi kita di Indonesia. Sudah ada dua orang yang positif dijangkiti dengan virus Corona.

Menyalahkan satu sama lain bukanlah solusi saat berhadapan dengan realitas ini. Yang paling penting saat ini adalah bekerja sama dengan pemerintah untuk memerangi virus corona agar hal ini tidak menyebar lebih jauh di Indonesia. Salah satu bentuk kerja sama itu adalah tidak menyebarkan berita hoaks.

Gobin Dd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun