Luka Batin Seorang Anak Saat Orangtuanya Bercerai

Bahkan ada beberapa di antaranya yang harus tinggal bersama anggota keluarga yang lain. Tentunya, hal ini membuat seorang anak menjadi sakit hati.

Kalau tidak terkontrol dan diarahkan, seorang anak bisa terjun bebas dan bergerak seturut kemauannya. Bahkan di antaranya berusaha melepaskan sakit hati mereka tetapi dengan melakukan hal-hal yang salah.

Kesatuan suami-istri merupakan contoh terbaik bagi kehidupan perkembangan dan pertumbuhan seorang anak. Mereka akan melihat makna dari hidup perkawinan dan kehidupan keluarga.

Luka batin akibat perceraian orangtua acap kali sulit disembuhkan. Hal ini butuh pendampingan yang serius. Tanpa pendampingan yang serius, seorang anak yang menyimpan luka batin karena perceraian orangtua bisa mempunyai tingkah laku yang menyimpang.

Seperti misal, dia merasa trauma untuk melangsungkan sebuah hubungan pernikahan karena pengalaman masa lalu yang dialami di keluarga. 

Selain itu, dia kehilangan kepercayaan pada makna sebuah pernikahan. Sehingga pilihan untuk berelasi bebas dinilai tepat, tetapi hal itu malah membawahnya pada situasi yang cukup rumit.

Perceraian tidak boleh dipandang sebelah mata. Di balik keputusan bercerai, situasi dan kondisi anak juga mUsti dipersiapkan dengan baik. Persiapan itu tidak hanya terjadi sebelum keputusan itu diambil, tetapi hal itu mUsti diingatkan secara terus menerus. Tujuannya agar ada penyembuhan luka batin dan kesediaan untuk menerima realitas yang terjadi.