Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Maria Sharapova, Pensiun dari Tenis di Usia 32 Tahun dan Kontroversi Selama Kariernya

27 Februari 2020   09:50 Diperbarui: 27 Februari 2020   10:03 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski demikian, Sharapova juga tidak luput dari kontroversi. Sharapova pernah dihukum karena penggunaan meldonium. Meldonium merupakan sejnih obat untuk penyakit jantung. Penggunaan meldonium bagi seorang atlet mulai dilarang sejak 1 Januari 2026 (Bbc.com 27/2/2020).

Karena penggunaan obat itu Sharapova pun dilarang bermain selama 2 tahun. Sharapova memprotes hal itu dan mengatakan kalau dia tidak bersalah atas soal itu.

Sharapova mengakui kalau dia menggunakan obat sejak tahun 2006 untuk alasan kesehatan dan dia tidak menyadari kalau obat yang diminumnya itu mengandung bahan yang dilarang oleh komisi olahraga tenis.

Hukuman yang seharusnya dua tahun pun dipotong 15 tahun. Hal itu membuat beberapa pihak tidak terima dan tetap mengkrisinya.
 
Meski demikian, kembalinya Sharapova ke dunia tenis tidak serta merta mengembalikan kualitasnya sebagai seorang petenis. Cedera bahu yang terus menimpa pemain asal Rusia itu tidak bisa mengembalikannya kepada performa terbaik. Sebagai akibatnya, Sharapova sering kalah dari para pemain baru dan tak berperingkat.

Banyak pihak juga yang menduga kalau Sharapova hanya bermain demi popularitas demi mendapatkan pendapatan dari komersial.

Pada saat bertarung di Australia open di bulan Januarti lalu, Sharapova menduduki peringkat 373 dunia. Peringakat yang begitu jauh saat dia berhasil duduk sebagai peringakat 1 dunia di tahun 2005.

Pada turnamen ini, Sharapova kalah dari Donna Vekic pada babak pertama turnamen ini. Hal ini membenarkan jika kualitas seorang Sharapova sudah jauh dari kualitas sebagai petenis profesional. Karena penampilannya itu, banyak pihak yang tidak terkejut dengan keputusan Sharapova pensiun dari dunia tenis.  

Sharapova tetap  dinilai sebagai salah satu petenis perempuan yang mesti dikenang. Pencapaian lima titel grandslam mengangkat popularitasnya, tidak hanya di dunia tenis tetapi di mata banyak orang.

Sharapova mencintai dunia tenis. Dia memberikan diri secara total pada olahraga tersebut. Dalam salah satu pesan perpisahan, Sharapova menulis kalau "dia telah memberikan hidupnya untuk olahraga tenis. Olahraga tenis pun memberikannya kehidupan."

Keputusan pensiun dari seorang Maria Sharapova mengingatkan siapa saja kalau karir sebagai atlet pasti berhadapan dengan titik akhir. Yang tertinggal di balik keputusan pensiun adalah ragam cerita sukses yang memberikan inspirasi baik itu kepada atlet itu sendiri maupun kepada siapa saja yang mengidolakan sang atlet. 

Salah satu legenda tenis, Billie Jean King mengakui kalau pada saat Maria Sharapova memenangkan gelar Wimbledon pertama pada usia 17 tahun, dia sudah diakui sebagai seorang pemenang yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun