Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Taktik Mengejutkan dari Pep Guardiola Membenamkan Real Madrid di Kandangnya

27 Februari 2020   06:27 Diperbarui: 27 Februari 2020   06:55 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin de bruyene merayakan gol ke gawan Madrid. Sumber foto: Goal.com

Saat Manchester City bertandang ke Santiago Bernebeu, pastinya Manchester City membawa misi harus menang. Trofi Liga Champions merupakan harapan besar bagi tim ini. Terlebih lagi, hukuman larangan bermain di Liga Champions untuk dua musim 2020-21 dan 2021-22.

Misi itu pun tercapai. Man City berhasil mencuri poin penuh di kandang Real Madrid. Skor 2-1 bisa menjadi bekal untuk menjamu Real Madrid saat bertandang ke Man City.

Gol Isco pada menit ke-59 terlihat memberikan harapan besar kepada Real Madrid. Gol itu bermula dari kesalahan lini belakang Real Madrid. Tanpa menyia-nyiakan kesalahan itu, para pemain Real madrid bergerak cepat ke area pertahanan hingga Isco menjadi algojo terakhir yang mengoyak gawang Ederson.

Di menit ke 77, Man City membalas gol itu lewat tandukan Gabriel Jesus. Skor pun berubah 1-1. Tidak sampai di situ, Man City pun terus menggempur pertahanan Real Madrid.

Hingga menit 82 Carvajal melakukan pelanggaran kepada Sterling di area penalti. Kevin de Bruyne pun tidak menyiakan hadiah penalti. Skor pun berubah 2-1 untuk keunggulan Man City.

Kedudukan 2-1 berttahan hingga peluit akhir bertiup. Kekalahan di kandang ini kian menyulitkan kans Real Madrid untuk maju ke 8 besar.

Situasi itu menjadi sulit saat sang Kapten, Sergio Ramos mendapat kartu merah. Ini artinya Sergio Ramos tidak akan bermain pada leg ke-2 bulan depan.

Pada laga ini, Pep Guardiola memainkan taktik yang berbeda dari biasanya. Secara mengejutkan dia membangkucadangkan sang striker, Sergio Aguero. Tugas menyerang berada pada tangan Riyad Mahrez, Gabriel Jesus dan Bernardo Silva.

Kevin De Bruyne, sang pencetak gol ke-2, juga mengakui kalau taktik Pep Guardiola cukup mengejutkan tim (dailymirror.com 27/2/2020).

Selain itu, Guardiola tidak mengikutsertakan tiga andalannya di starting eleven, yakni Raheem Sterling, David Silva dan Fernandinho.

Ketidakhadiran ketiga pemain ini starting eleven ini boleh jadi dibuat sesuai dengan kualitas dan taktik yang dimiliki oleh Real Madrid.

Awalnya taktik Guardiola tidak berjalan. Pemain tengah begitu menumpuk tanpa kehadiran Aguero yang berperan sebagai no.9 tim. Namun perlahan tapi pasti, taktik ini membuahkan hasil.

Taktik itu berhasil membatasi pergerakan para pemain Real Madrid. Pada babak pertama, Real Madrid hanya berhasil membukuhkan tiga tembakan ke gawang Man City.

Selain membatasi pergerakan Real Madrid, taktik ini pun membuahkan peluang-peluang penting bagi Man City ke gawang Real Madrid.

Pergerakan cepat dan taktis para pemain Man City kerap merepotkan pertahanan Real Madrid. Dua gol yang tercipta merupakan buah dari perubahan taktik yang dilakukan Pep Guardiola di Santiago Bernebeu.

Kemenangan Man City atas Real Madrid mengangkat moral tim asal Liga Inggris. Betapa tidak, trofi Liga Champions pada musim ini merupakan harapan akhir sebelum berhadapan dengan hukuman tanpa terlibat di Liga Champions pada dua musim berturut-turut.

Kemenangan ini juga menunjukkan kalau Man City bukanlah tim tak bermental di Liga Champions. Tidak tanggung-tanggung, Man City berhadapan dengan tim yang mempunyai tradisi kuat di Liga Champions. Apalagi Real Madrid bermain di kandang sendiri dan Zidane mempunyai rekam sejarah yang sangat positif di Liga Champions.

Namun Man City tolak tunduk pada profil dan status kandang Real Madrid. Para pemain Man City berrmain bebas tanpa terbelenggu oleh prestasi Real Madrid di masa silam dan aura keangkeran markas Real Madrid.

Kemenangan yang dicapai oleh Man City menunjukkan pencapaian yang berani, penuh dengan energi para pemain dan determinasi yang tinggi. Hasil ini memberikan harapan bagi Man City untuk melaju lebih jauh di kompetesi Liga Champions.

Tentunya juga, hasil ini tidak serta merta menghapus peluang Real Madrid di Liga Champions. Defisit dua gol di kandang sendiri bisa saja berubah kalau Man City tidak berekstra hati-hati saat menjamu Real Madrid di kandang mereka.

Sumber: Daily Mail.co.uk (26/2/2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun