Tetapi kalau hal itu bersentuhan dengan diri kita, kita pun peduli. Kepedulian itu hadir lewat tanggapan kita .
Tanggapan kita juga beraneka macam. Kita bisa setuju, kontra dan bahkan bereaksi marah pada postingan orang lain
Di sebuah grup yang saya ikuti, seorang teman bereaksi keras pada pernyataan salah seorang teman grup.
Dalam pernyataan itu, dia menyebut tentang nama kampung dan dikaitkan dengan postingan yang begitu lucu. Alih-alih ingin membuat orang se-grup merasa terhibur, malah ada yang merasa tersinggung.
Dia tersinggung karena orang itu menyebut nama kampungnya sebagai tali penghubung dengan sebuah postingan yang bernuansa lucu. Dia tersinggung karena dia merasa nama kampungnya dilecehkan.
Rasa tersinggung itu dilontarkan dengan pernyataan yang cukup pedes. Jadinya, situasi di grup menjadi kaku.
Pengalaman ini mengajarkan kalau grup WA itu merupakan sebuah tempat di mana hadir pribadi-pribadi. Pribadi-pribadi itu membagi postingan seturut perasaan dan pikiran mereka. Mereka juga membaca dan melihat postingan di grup seturut pikiran dan perasaan mereka.
Karenanya, setiap postingan yang disharingkan lewat kolom grup WA, seharusnya itu mempertimbangkan setiap pribadi yang ada dalam grup tersebut. Â
Kadang kala satu postingan disukai oleh beberapa orang, tetapi beberapa orang tidak menyukainya atau merasa tersinggung atas postingan itu sendiri.
Pendeknya, kita mesti selalu menyadari kalau satu postingan di sebuah grup tidak akan berjalan seturut pandangan dan perasaan kita masing-masing.