Berkat perannya itu, banyak orang berusaha menelaah film Joker ini dan mengaitkannya dengan kenyataan dan situasi hidup saat ini.
Dengan ini pula, raihan Oscar sebagai aktor terbaik bagi pemeran utama Joker, Joaquin Phoenix bukanlah sebuah kebetulan. Aktor Joaquin Phoenix patut mendapatkan penghargaan bergengsi ini.
Ini merupakan pencapaian dan kesuksesan karena buah dari dedikasi, ketekunan dan kerja keras dalam dunia perfilman. Penjiwaannya terhadap karakter Joker telah mengantarkannya pada penghargaan sebagai aktor terbaik dalam Piala Oscar yang ke-92.Â
Berkat raihan ini, Phoenix berhasil menyingkirkan Leonardo DiCaprio  (Once Upon a Time in Hollywood) dan Adam Driver (Marriage Story).
Menariknya, dedikasi Joaquin Phoenix tidak berhenti saat berakting di dunia film. Pidato dari salah satu pemeran film Gladiator ini juga menarik perhatian banyak pihak. Â
Pidato dari Phoenix saat dinobatkan sebagai aktor terbaik versi Piala Oscar membahasakan tentang jalan hidupnya, pemikiran dan pandangannya tentang kenyataan dunia saat ini.
Di awal pidatonya, Phoenix mengungkapkan kerendahan hatinya. Menurutnya, raihan Piala Oscar bukanlah sesuatu yang membuatnya superior dari para artis lainnya.
Sebaliknya dia melihat dan menyadari kalau lewat dunia perfilman, dia bersama dengan rekan-rekan artis lainnya telah menjadi suara bagi mereka yang tidak bersuara.
Lebih jauh, Phoenix berbicara tentang ketidakadilan. Dia mengemukakan kalau pada saat kita berbicara tentang ketidaksamaan gender, tindakan rasisme, hak kaum gay dan hak orang-orang pribumi serta hak hewan, semuanya itu merupakan upaya untuk melawan ketidakadilan yang terjadi di tengah masyarakat (mashable.com 10/2/2020).
Pidato singkat yang disampaikan oleh Phoenix saat meraih Piala Oscar ini membicarakan tentang realitas kehidupan.
Dunia film dan realitas kehidupan tidak bisa terpisahkan. Bahkan film bisa menjadi instrumen untuk menyampaikan dan membahasakan realitas kehidupan itu sendiri.