Atau juga, muncul kecemasan dalam berelasi dengan orang-orang Cina. Pelarangan untuk melakukan kontak dengan orang Cina. Padahal mereka sudah lama berada di tempat itu sebelum virus Corona mencuat ke permukaan.
Upaya dan sikap yang muncul seperti ini bisa melahirkan xenophobia. Xenophobia merupakan ketakutan kepada orang-orang asing. Â Dalam konteks persoalan virus Corona, bisa jadi terlahir kecemasan kepada orang-orang Cina atau juga hal-hal yang bernuansa Cina, walaupun hal-hal itu tidak bersentuhan langsung dengan Cina.
Â
Lebih lanjut, kalau persoalan virus Corona tidak diatasi segera mungkin, bisa jadi Cina sebagai sebuah negara akan menghadapi masalah serius.
Betapa tidak, Cina saat ini dikategorikan sebagai salah satu raksasa ekonomi di dunia. Secara ekonomi, pengaruh negara Cina menyebar ke banyak negara.
Semakin banyak negara yang mungkin membatasi relasi dengan Cina, semakin sempit Cina menjalankan perekonomian mereka. Ujung-ujungnya ini bisa berdampak pada stabilitas negara itu sendiri.
Hal ini bisa terjadi pikiran kita terjebak pada generalisasi yang salah tentang segala sesuatu yang berhubungan virus Corona. Virus Corona memang bermula di kota Wuhan, salah satu kota di Cina. Tetapi bukan dengan ini, semua orang Cina berpeluang menjadi faktor penyebar virus Corona.
Prinsipnya, tidak semua orang Cina terjangkit virus Corona. Tidak semua orang Cina menjadi pembawa virus Corona. Masih ada banyak orang Cina yang dalam kondisi sehat dan tidak terjangkit dengan virus Corona.
Virus Corona bermula dari Cina dan sudah menyebar ke beberapa negara. Daripada kita terlalu fokus kepada orang-orang Cina secara umumnya, kita lebih baik membangun tindakan preventif dari dalam diri sendiri dan bagaimana membangun tindakan preventif agar virus Corona tidak berpeluang masuk ke tempat kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H