Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Keluhan dan Kritik Pep Guardiola tentang Kompetensi Sepak Bola di Inggris

21 Januari 2020   18:27 Diperbarui: 21 Januari 2020   19:48 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pep Guardiola. Sumber Foto: Goal.com

Tetapi kalau jadwal kompetesi di dalam negeri tetap padat, hal ini pun akan berujung pada performa tim secara keseluruhan. Pelatih bisa menjadi pusing karena dia harus memutar otak untuk menggantikan para pemain yang tidak fit dan mengalami cedera. Ujung-ujungnya, keseimbangan penampilan tim ikut terganggu.

Guardiola sebenarnya tidak sendirian mengkritisi jadwal di Inggris. Rekan pelatih lainnya, Nuno Espirito Santo juga pernah mengkritisi padatnya jadwal yang dimainkan di Inggris.

Nuno yang melatih Wolves mengatakan kalau jadwal kompetesi sepak bola di Inggris terlalu padat dan hal itu menjadi perhatian para pelatih dan pemain. (BBC. Sport 28/12/19)

Selain itu, Nuno Espirito Santo juga mengatakan kalau jadwal pertandingan di Liga Inggris begitu absurd dan tidak ada penjelasan yang tepat tentang padatnya jadwal tersebut. Pernyataan Nuno ini bisa menjadi usulan bagi FA, badan yang mengatur sepak bola di Inggris.

Pastinya, FA mempunyai pandangan dengan kompetesi yang ada di Inggris. Tetapi badan sepak FA juga mesti mendengarkan para pelatih dan pemain yang bersentuhan langsung dengan kompetesi di lapangan hijau.

Pandangan Guardiola tentang sepak bola bukan satu-satunya bagian dari hidup bisa berarti kalau permainan sepak bola adalah hiburan yang penuh seni. 

Dengan ini bukan hanya penonton terhibur, tetapi para pelatih dan pemain juga melakonkan setiap laga dengan strategi dan taktik yang penuh dengan seni permainan tertentu.

Karena sepak bola itu sebagai bagian dari hiburan, para pelatih dan pemain sekirangan tidak dibebankan dengan jadwal. Jadwal mesti diatur sedemikian guna mengakomodasi para pelatih dan pemain untuk menunjukkan kualitas mereka. Tetapi kalau jadwalnya padat, pastinya ada waktu di mana para pelatih dan pemain kehilangan motivasi.

Waktu istirahat adalah kesempatan untuk menimbah semangat dan motivasi baru. Pada titik inilah, para pemain dan pelatih bisa menguatkan otot-otot kaki mereka untuk menunjukkan seni dari sepak bola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun