Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

MU Kalah karena Menghadapi Liverpool di Waktu yang Tidak Tepat?

20 Januari 2020   06:08 Diperbarui: 20 Januari 2020   06:33 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Liverpool merayakan gol pertama yang dicetak Van Dijk ke gawang Manchester United. Sumber foto: Bleacher Report Football

Dua gol dari V. van Dijk (menit 14) dan Mohamed Salah (menit 93) sudah cukup membenamkan Manchester United di Anfield. MU harus mengakui keunggulan anak-anak asuh dari Jurgen Klopp.

Liverpool semakin mengokohkan diri sebagai pemuncak klasemen dan yang terkuat di Liga Inggris. Tim-tim besar Liga Inggris lainnya seolah tak berdaya di hadapan Liverpool.

Pekan lalu, Tottenham Hotspur di bawah komando Jose Mourinho tumbang di kandangnya sendiri. Gol tunggal Roberto Firmino berhasil mencuri poin dari ketatnya pertahanan yang dibangun oleh Tottenham.

Kemenangan Liverpool atas rival klasiknya, Manchester United ini menguatkan posisi Liverpool di tangga klasamen sementara Liga Inggris pada musim ini.

Gap dengan peringkat ke-2 Manchester City yang sudah mengumpulkan 48 poin semakin menjauh. Tidak tanggung-tanggung, Liverpool berhasil memperlebar jaraknya itu dengan selisih 16 poin.

Secara matematis, juara Liga Inggris sudah ada di tangan Liverpool. Melihat kedigdayaan Liverpool hingga saat ini, Liverpool akan segera mengakhiri puasa gelar mereka.

Mungkin Manchester City yang merupakan kampiun musim lalu sudah harus merelakan trofi Liga Inggris ke Liverpool. Secara kasat mata juga, tim-tim penguasa Liga Inggris lainnya berjuang untuk masuk ke posisi empat besar agar bisa bermain di Liga Champions.

Untuk sementara Liverpool sulit dibendung pada musim ini. Bisa dikatakan kalau musim ini adalah musimnya Liverpool. Liverpool sedang on fire. Mereka belum tak terkalahkan pada musim ini.

Niat MU untuk menumbangkan Liverpool tidak kesampaian. Upaya untuk mengulangi laga pertama tahun lalu di mana MU berhasil menahan imbang Liverpool di kandangnya tidak kesampaian.

Padahal, hanya MU yang berhasil mencuri poin dari Liverpool pada musim ini saat mereka berhasil menahan imbang Liverpool (1-1) pada bulan Oktober lalu.

Di Anfield Liverpool mendominasi permainan di depan pendukungnya sendiri. Taktik Ole Gunnar Solksjaer untuk memimalisir pergerakan para pemain Liverpool tidak berhasil. Malahan, dua pemain belakang, Van Dijk dan kiper Alisson Backer mempunyai sumbangsih penting dalam laga ini.

Van Dijk berhasil mencetak gol pertama dari bola mati. Sementara Alisson berhasil mencatatkan namanya sebagai pemberi assist kepada Moh. Salah pada menit akhir pertandingan.

Liverpool kelihatannya ingin segera mungkin merengkuh trofi yang dinanti-nantikan selama tiga puluh tahun.

Liverpool sedang "on fire." Karena ini, tidak sedikit orang yang mengatakan kalau hingga saat ini Liverpool kelihatan tak terkalahkan (invincible).

Tanpa mengurangi respek pada tim-tim lain di Liga Inggris, Liverpool mungkin sedang berada pada situasi di mana tim-tim lain akan sulit mengalahkan dan mencuri poin dari anak-anak Jurgen Klopp. Akan ada waktu dan situasi di mana situasi ini bisa pecah dan kemudian dominasi itu berakhir.

Toh, bukan hanya Liverpool yang pernah mengalami situasi seperti ini. Sebelumnya Arsenal yang berada di bawah Arsene Wenger. Pada tahun 2003-04 berhasil meraih titel Premier League tanpa sekalipun kalah.

Dari 38 pertandingan, Arsenal berhasil meraih 26 kemenangan dan 12 kali kalah. Rekor tak terkalahkan ini pun berakhir di tangan MU dengan skor (2-0) di tahun 2004. Kekalahan ini pun perlahan ikut mengiringi naik-turunnya performa Arsenal di Liga Inggris.

Lalu, di tahun 1888/89, ada Preston North End yang memenangi titel Liga Inggris tanpa merengkuh sekali kalah dari 22 pertandingan saat itu.

Sejauh ini Liverpool tak terkalahkan dari 22 pertandingan di Liga Inggris. Yang membuat Liverpool diprediksi mengulangi rekor Arsenal dan Preston North End tak terkalahkan selama semusim itu adalah dari 22 pertandingan itu, Liverpool berhasil meraih 21 kemenangan dan sekali hasil seri.  Rekor ini menjadikan banyak orang sulit melihat kelemahan Liverpool pada musim ini.

Masih ada beberapa pertandingan besar yang akan dilakonkan Liverpool untuk memecahkan rekor tak terkalahkan Arsenal.

Liverpool masih berhadapan dengan Manchester City, Arsenal dan Chelsea. Paling tidak ketiga tim ini menjadi tantangan kuat bagi anak-anak asuh Jurgen Klopp dalam memecahkan rekor Arsenal. Sebaliknya ketiga tim bisa saja menjadi korban dari kualitas Liverpool yang terlihat tak terkalahkan pada musim ini.

Hasil dari laga Manchester United kontra Liverpool hanya menunjukkan kalau MU berada di waktu yang tidak tepat saat berhadapan dengan Liverpool. Liverpool sementara berada  "on fire." Tim mana pun pastinya akan menghadapi nasib yang sama kalau Liverpool tetap berada performa impresif seperti saat ini.

Mungkin tim-tim lain hanya menanti kapan Liverpool tumbang. Situasi ini menjadi titik mundur bagi Liverpool dan kesempatan bagi tim lain menguasai Liga Inggris.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun