Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kematian Jenderal Qassem Soleimani dan Kecemasan untuk Dunia

3 Januari 2020   22:08 Diperbarui: 5 Januari 2020   07:59 2134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keamanan dunia, secara khusus di Timur Tengah mungkin sedang menghadapi cobaan yang serius. Pada hari ini hampir semua media seluruh dunia memberitakan kematian salah seorang Jenderal top dari Iran, Jenderal Qassem Soleimani di Irak.

Penyebab kematiannya karena serangan drone kiriman Amerika Serikat di bandara internasional Baghdad, Irak. 

Setelah peristiwa ini, Departemen Pertahan Amerika Serikat, Pentagon menyatakan kalau penyerangan itu merupakan perintah dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (CNN.com 3/1/20). 

Jadi, peristiwa pembunuhan ini bisa menyangkut relasi antara kedua negara, Amerika Serikata dan Iran.

Jenderal Qassem Soleimani merupakan figur yang disegani tidak hanya di negaranya sendiri, tetapi juga di Timur Tengah. Ia merupakan pemimpin operasi militer Iran di Timur Tengah dan mempunyai pengaruh besar dalam soal situasi di Timur Tengah.

Di Iran dia dipandang sebagai orang kedua setelah presiden. Bahkan dia dipandang sebagai presisden masa depan untuk Iran.

Namun di mata Amerika Serikat, Soleimani dipandang sebagai seorang pembunuh dan teroris.  Soleimani dinilai membantu militan Shia dalam membunuh pasukan Amereika Serikat selama invasi ke Irak, mendukung presiden Assad dalam membunuh rakyat selama perang sipil yang terjadi di Siria dan mendukung pembunuhan ratusan orang yang kontra dengan Iran di Irak (Daily mail. 3/2/20).

Meski demikian, Jenderal Soleimani sangat dicintai oleh rakyat Iran. Terlahir dari keluarga petani miskin di Provinsi Kerman, Iran pada tahun 1957, Soleimani memulai karirnya dari bawah hingga menjadi salah satu tokoh dan Jenderal militer yang disegani di Iran.

Berkat dedikasi dan kecintaannya pada tanah airnya, Soleimani dinilai sebagai salah satu tokoh popular yang pro rejim Iran saat ini.

Sebagai tokoh yang disegani dan ditakuti, Soleimani pernah mengalami usaha pembunuhan dari lawan-lawannya. Namun usaha-usaha itu gagal hingga dini hari tadi (3/1/20), Soleimani berakhir di tangan drone kepunyaan negara Amerika Serikat.  

Kematian Jenderal Soleimani ditangisi oleh rakyat Iran. Dia dinilai sebagai seorang pahlawan. Bahkan media di Iran mengabarkan kalau negara akan berduka secara nasional selama tiga hari (Daily mail 3/1/20).

Kematian Jenderal Soleimani merupakan kehilangan besar bagi Iran. Di Iran, sang jenderal dinilai sebagai tokoh yang karismatik dan dicintai oleh rakyat.

Bahkan pengamat keamanan nasional, intelejen dan teroris, Mark Hertling mengatakan kepada CNN kalau Jenderal Soleimani merupakan seorang karismatik, jenius dalam mengatur strategi dan pengatur taktik yang hebat (CNN 3/2/20).

Atas kematian dari figur penting di Timur Tengah ini, pemimpin tertinggi dari Ayatollah Ali Khamenei Iran mengingatkan untuk "Jihad" melawan orang-orang yang telah membunuh sang jenderal. Sementara itu, menteri pertahanan Irak, Amir Hatami berjanji untuk membalaskan dendam atas pembunuhan yang tidak adil itu.

Selain itu, presiden Hassan Rouhani menilai kalau kematian Soleimani merupakan sebuah bentuk martirdom oleh Amerika Serikat. Kematianya sudah menyedihkan hati negara iran dan semua negara di Timur Tengah (Daily mail.com 3/1/20)

Kematian Jenderal Soleimani merupakan duka besar bagi negara Iran. Lontaran sakit hati dan kekecawaan dari para pemimpin di Iran menjadi alarm yang perlu diperhatikan dan dicemaskan.

Kematiannya merupakan alarm untuk perdamaian dunia pada umumnya. Kematian sang jenderal memunculkan reaksi dari pelbagai sisi dari belahan dunia. Salah satunya, hastag #WorldWar3 dan #WWIII secara cepat menjadi trending di Twitter (Euronews.com3/1/20).

Ini artinya kematian dari sang jenderal bisa menghadirkan masalah yang serius bukan saja antara dua negara, tetapi bisa berdampak pada negara-negara lainnya.

Dunia mesti kuatir dengan peristiwa pembunuhan kepada salah satu orang berpengaruh di Iran dan Timur Tengah ini. Beberapa pemimpin dunia pastinya ikut bereaksi pada serangan ini.

Harian Inquirer.Net. com (3/1/20) yang berbasis di Filipina menulis kalau "dunia sudah menjadi tempat yang lebih berbahaya setelah Presiden Donald Trump memerintahkan penyerangan kepada Jenderal Soleimani."

Tentang peristiwa pembunuhan ini, Menteri luar negeri Perancis, Amelie de Montchlin mengatakan kita sedang bangun di dunia yang lebih berbahya. Eskalasi milter selalu berbahaya. Montchalin lebih jauh mengatakah untuk segara menciptakan rekonsiliasi di antara kedua belah pihak.

Sementara itu, juru bicara dari Cina, Geng Shuan mengatakan kalau damai di Timur tengah dan wilayah teluk mesti dijaga. Pemerintah Cina mendorong setiap kelompok yang terlibat terlebih khusus Amerika serikat untuk tetap tenang agar menghindari peningkatakn ketegangan lebih jauh di antara kedua negara.   

Reaksi-reaksi yang ditunjukkan oleh beberapa pemimpin dunia ini menunjukkan kekuatiran akan terjadinya persoalan yang lebih besar. Persoalan yang lebih besar tidak hanya berdampak pada kedua negara, tetapi hal itu bisa berpengaruh pada perdamaian global.

Harapannya, ada rekonsiliasi di antara kedua belah pihak. Balas dendam bukanlah jawaban tetapi hanya akan memperpanjang persoalan di antara kedua belah pihak. Persoalan itu pun bisa merembet pada negara-negara lain, terutama sekutu-sekutu dari kedua belah pihak.

Semoga saja peristiwa kematian dari Jenderal Qassem Soleimana tidak menimbulkan efek yang lebih merugikan dan merusakan perdamaian global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun