Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Singkirkan Handphone Selama Jam Makan dan Bicaralah Satu Sama Lain

31 Desember 2019   08:23 Diperbarui: 31 Desember 2019   08:20 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: BBC Family & Education News

Judul tulisan ini merupakan pesan dari Paus Fransiskus, pemimpin umat Kristen Katolik pada perayaan misa di Vatikan hari Minggu (29/12). Perayaan misa ini bertolak dari tema perayaan hari itu yakni hari keluarga Kudus. Model keluarga kudus bagi umat Kristen Katolik nampak dalam diri Maria, Yosef dan Yesus. (ABS-CBN News 30/12/19)

Mengutip kehidupan keluarga kudus ini, Paus Fransiskus mengatakan kalau cara hidup keluarga kudus nampak lewat berdoa, bekerja dan berkomunikasi satu sama lain.

Bertolak dari pengalaman keluarga kudus ini, Paus Fransiskus menyerukan setiap keluarga untuk berkomunikasi antara satu sama lain. Berkomunikasi itu terjadi tidak hanya melalui medium tertentu, tetapi berkomunikasi secara langsung (face to face). Setiap orang yang bertatap muka secara langsung mesti berbicara dan membagi kisah tanpa ada pihak ketiga yang mengganggu momen komunikasi tersebut.

Salah satu momen berkomunikasi di dalam keluarga terjadi saat adanya jamuan makan bersama. Dalam jamuan makan itu, setiap anggota keluarga didorong untuk membangun sebuah komunikasi. Jadi, jamuan makan bukan hanya kesempatan untuk mencicipi makanan, tetapi itu juga menjadi kesempatan untuk berbagi kisah di antara satu sama lain.

Komunikasi yang intens dan mendalam menjadi mungkin terjadi kalau tidak adanya pengganggu atau pihak ketiga. Dalam konteks saat ini, pihak pengganggu dalam berkomunikasi secara langsung yang sering hadir itu bisa berupa kehadiran phone dan TV.

Kadang kala terjadi TV dinyalahkan saat keluarga sementara makan bersama. Konsentrasi pastinya buyar karena orang bisa saja lebih fokus pada tayangan di TV dan melupakan jamuan makanan dan berkomunikasi dengan orang di sekitar.

Phone juga menjadi salah satu pihak pengganggu yang rampan terjadi saat ini. Tidak jarang terjadi saat ada makan bersama, beberapa orang sibuk bermain dengan phone mereka. Bahkan phone dan piring kadang diletakan bersebelahan.

Tidak jarang juga terjadi kalau saat makan bersama, anak-anak bermain phone dan orangtua berbicara lewat phone. Jadinya, fisik  eksis di tempat makan tetapi pikiran dan hati berada di tempat lain. Ujung-ujungnya komunikasi di dalam keluarga menjadi mandek.

Bahkan saya pernah melihat kalau orangtua menggunakan phone untuk menarik perhatian anak-anak agar bisa makan. Mereka menyuapi anak-anak sembari anak-anak bermain phone.

Dampaknya tidak hanya pada ketergantungan anak pada phone, tetapi pada mentalitas anak. Bisa saja mereka akan tidak menjadi peduli dengan situasi dan keberadaan orang-orang di rumah. Dengan kata lain, phone menjadi lebih berharga daripada keberadaan orang lain.  

Ya, phone di satu sisi memberikan kemudahan dalam berkomunikasi. Tetapi di sisi lain, phone juga membatasi orang berkomunikasi. Tertutama komunikasi secara langsung.

Hanya karena phone, orang lebih mementingkan relasi dan komunikasi jarak jauh. Yang berada di dekat diabaikan dan disingkirkan. Padahal komunikasi dengan orang terdekat lebih memberi manfaat dan keuntungan daripada komunikasi jarak dekat.

Pesan Paus Fransiskus berdampak universal. Ini adalah pesan untuk semua keluarga. Phone mesti disingkirkan saat jamuan makan. Anggota keluarga mesti menggunakan kesempatan makan  bersama sebagai kesempatan untuk berkomunikasi.

Hal ini pun menjadi mungkin kalau sebuah keluarga masih menghargai momen makan bersama. Dalam mana, selalu ada kesempatan sehari bagi sebuah keluarga untuk makan bersama sebagai sebuah keluarga. Tetapi kalau momen makan bersama terabaikan, tentunya harapan untuk membangun komunikasi saat makan bersama tidak berjalan.

Jadi, momen makan bersama sebagai sebuah keluarga selalu dijaga. Kesempatan itu adalah waktu di mana kita bisa membangun dan menguatkan kehidupan sebuah keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun