Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mikel Arteta Dihantui "Bayang-bayang" Guardiola dan Carlo Ancelotti, Harapan Baru Everton

27 Desember 2019   14:16 Diperbarui: 27 Desember 2019   14:18 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mikel Arteta. Pelatih Arsenal. Sumber Foto: Bleacher Report Football

 

Di Boxing day, kompetesi Liga Inggris menyambut dua muka baru di kursi pelatih. Carlo Ancelotti yang dikontrak Everton mengawali debutnya saat Everton bermain kontra Burnley.

Sementara itu, Mikel Aterta melakonkan laga debutnya sebagai pelatih melawan Bournemouth.

Kedua muka baru ini bukanlah wajah asing di Liga Inggris. Ancelotti sudah makan garam di dunia kepelatihan. Dia bahkan pernah melatih salah satu klub Inggris, Chelsea.

Sementara Mikel Arteta adalah salah satu mantan pemain Arsenal dan menghabiskan beberapa tahun di tim kepelatihan Manchester City. Arteta terbilang masih hijau bila dibandingkan dengan karir Carlo Ancelotti.

Setelah pensiun dari Arsenal tiga setengah tahun lalu, dia pun menjadi bagian dari tim Pep Guardiola di Manchester City. Karir kepelatihan di Arsenal merupakan debut perdana Arteta sebagai pelatih utama.

Meski berbeda generasi, kedua muka baru ini menghadirkan sensasi tersendiri di Liga Inggris. Keduanya akan berusaha membawa tim-tim mereka masing-masing dari situasi sulit di Liga Inggris.  Sejauh ini, kedua tim berada di papan tengah klasemen (pekan ke-19 Liga Inggris). Arsenal masih berada di posisi ke-11 dan Everton berada di posisi ke-13.

Debut Mikel Arteta yang diwarnai oleh "bayang-bayang" Guardiola

Laga kontra Bournemouth merupakan laga perdana Mikel Arteta sebagai pelatih Arsenal. Jauh sebelum pertandingan ini, media sudah menyoroti bagaimana Mikel Arteta memerankan tugas di arena latihan.

Tidak sedikit media melihat kalau passion dan gaya Arteta mengingatkan banya orang pada gaya Guardiola. Pengalaman 3,5 tahun bersama Guardiola (2016/19)  di Manchester City pastinya memberikan pengetahuan tertentu bagi Arteta. Singkatnya, Guardiola merupakan salah satu mentor Mikel Arteta dalam karir kepelatihannya.

Pandangan ini semakin menguat ketika banyak fans menyaksikan bagaimana Mikel Arteta menerapkan strategi saat Arsenal bermain melawan Bournemouth. Fans melihat ada kesamaan dalam pendekatan strategi antara Mikel Arteta dan Guardiola.

Salah satu fans berkomentar kalau kalau gaya Arteta adalah "Pep ball". Seorang suporter Arsenal lainnya menulis di medsos kalau "Arteta menggunakan filosofi yang sama seperti Pep Guardiola yang menggabungkan bagaimana Sacchi, Van Gaal dan Bielsa bermain," (mirror.com 26/12/19).

Tidak sampai di situ. Bahkan bahkan para suporter juga melihat kemiripan gaya dan cara berpakaian antara Pep Guardiola dan Mikel Arteta.

Mungkin para fans berlebihan dalam menilai peran perdana Mike Arteta sebagai seorang pelatih dengan membandingkannya dengan Pep Guardiola.

Meski demikian, Arteta pun mesti menyadari penilaian-penilaian dari para suporter ini. Bukan rahasia lagi kalau suara para fans bisa berpengaruh pada eksistensi sebagai seorang pelatih.

Kalau saja mereka sudah tidak senang, bisa saja mereka akan mulai menggoncangkan posisi seorang pelatih. Tetapi kalau sang pelatih mendapatkan di tempat hati fans, mereka pun akan berjalan bersama sang pelatih.

Di satu sisi reaksi para suporter ini juga bisa mengingatkan Arteta untuk menjadi diri sendiri. Mengikuti gaya dan strategi dari mentor bisa saja hanya menciptakan persoalan baru dalam masa kepelatihannya.  

Pertandingan pertama Arteta yang dinilai mencopy taktik Guardiola pun tidak berbuah manis. Arsenal ditahan imbang Bournemouth (1-1) walaupun Arsenal menguasai pertandingan. Gol penyama kedudukan yang diciptakan Pierre-Emerick Aubameyang menyelamakan muka Arteta di debut pertamanya di stadion Vitality.

Ancelotti, Harapan Baru Bagi Suporter Everton

Ancelotti berhasil meraih kemenangan pertama saat Everton bermain kontra Burnley (1-0). Kemenangan ini memberikan harapan baru bagi suporter Everton.

Ancelotti patut berterima kasih kepada striker muda Everton, Djibril Sidibe. Gol kemenangan ini memberikan harapan baru bagi perjalanan Ancelotti di Everton.

Dengan menerapkan taktik ala Ancelotti, 4-4-2, Everton terlihat solid  dan para pemain bekerja keras dalam meladeni tim tamu. Walaupun Everton dihadapi persoalan cedera beberapa pilar penting, Ancelotti berusaha menggunakan amunisi yang ada untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dari timnya. Kemenangan perdana bisa menjadi motor untuk menggerakan tim pada perjalanan mereka di kompetesi yang masih panjang.  

Paling tidak, kemenangan pertama ini bisa membuka jalan untuk menjauhkan Everton dari zona degradasi.

Gol yang tercipta di menit akhir dirayakan dengan sukacita oleh para suporter. Tampak juga Ancelotti merayakan kemenangan pertamanya itu dengan staf kepelatihan.

Perayaan ini bisa menunjukkan kalau figur Ancelotti diterima di hati para suporter Everton. Dan kehadirannya bisa mengembalikan ketajaman Everton di Liga Inggris.

Mikel Arteta dan Carlo Ancelotti mendapat reaksi berbeda-beda dari suporter pada debut pertama mereka sebagai pelatih. Reaksi para suporter adalah bagian dari sepak bola. Reaksi para suporter juga bisa menjadi alarm untuk melihat cela dan lubang mana yang mesti ditutupi agar tim bisa tampil maksimal.

Mikel Arteta dan Carlo Ancelotti baru memulai debut mereka. Mereka adalah harapan baru klub. Mereka juga memberikan energi baru di kompetesi Liga Inggris pada musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun