Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

SEA Games 2019, Ketika Nilai Kemanusiaan Lebih Berharga daripada Sekeping Medali

7 Desember 2019   13:34 Diperbarui: 7 Desember 2019   20:07 3082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah tujuh hari SEA Games 2019 di Filipina berlangsung. Sudah banyak medali yang diperebutkan. Sejauh ini, tim tuan rumah, Filipina kokoh berada di puncak klasemen peraih medali emas terbanyak.

Selain aneka kompetesi yang berlangsung antara tim dari 11 negara, SEA Games 2019 juga menunjukkan sisi-sisi kemanusiaan yang patut diteladani.

Ya, SEA Games bukan sekadar pesta olahraga se-Asia Tenggara. Paling tidak, sebelas negara yang bersaing tidak semata-mata datang merebut medali yang tersedia.

Di balik persaingan itu, mereka juga menunjukkan nilai dan makna kemanusiaan dari sebuah kompetesi seperti respek dan suportivitas.

SEA Games adalah salah satu kompetesi yang menekankan respek dan suportivitas. SEA Games adalah perhelatan olahraga yang menekankan nilai kemanusiaan di balik aneka pencapaian dan persaingan di tengah arena olahraga. 

Kemenangan lawan mesti diakui dan kekalahan lawan juga mesti tidak menjadi bahan ejekan.

Inilah yang selalu menjadi tantangan dan undangan bagi semua atlet dan tim yang berpartipasi dalam sebuah kompetesi seperti kompetesi SEA Games 2019.

Apalah gunanya sekeping medali kalau respek dan suportivitas diabaikan dan kemanusiaan direndahkan. Tetapi saat respek, suportivitas dan kemanusiaan mendapat tempat di setiap kompetesi, hal itu bisa melampaui makna dari medali yang dicapai oleh seorang atlet dan tim. 

Kira-kira inilah yang terjadi pada surfer asal Filipina Roger Casugay yang menyelamatkan surfer asal Indonesia, Arip Nurhidayat.

Roger Casugay mengesampingkan kansnya untuk meraih medali emas guna menyelamatkan Arip Nurhidayat dari terjang ombak. Berkat aksinya itu, meski Roger Casugay tidak mendapat emas, tetapi mendapat sejuta pujian.

Aksi heroik dari Roger Casugay diposting oleh salah salah seorang Netizen di Facebook. Dalam postingannya itu, Casugay mengatakan kalau Nurhidayat terlempar dari papan surfing. Melihat itu, Casugay datang menyelamatkan Nurhidayat yang dihantam oleh ombak besar (gmanetwork.com 6/12/19).

Aksi Roger Casugay sontak mendapat pujian dari banyak orang. Walaupun dia tidak mendapat emas, tetapi dia mendapat respek dan salut dari banyak orang atas aksinya itu.

Kadang tidak sedikit atlet yang lebih mementingkan aspek persaingan di balik sebuah kompetesi. Permainan mesti dimenangkan walaupun mengesampingkan respek, suportivitas dan nilai kemanusiaan sesama atlet.

Salah satu contoh yang acap kali terjadi adalah tindakan rasis pada atlet tertentu seperti yang kadang terjadi pertandingan sepak bola.

Karena ingin mengganggu konsentrasi permainan lawan, tindakan rasis kadang muncul dari diri pemain maupun suporter. Tindakan ini tidak saja menghilangkan respek dari makna sebuah kompetesi yang menekankan respek dan suportivitas tetapi melukai kemanusiaan.

Padahal seharusnya olahraga mesti menggarisbawahi nilai kemanusiaan. Setiap orang berkompetesi demi menunjukkan kualitas kemanusiaan mereka.  

Saat kualitas kemanusiaan ditempatkan pada tempat pertama, kompetesi pun menjadi pelajaran berharga tidak saja bagi para atlet tetapi kepada siapa saja yang menyaksikan kompetesi tersebut.

Aksi Roger Casugay adalah salah satu aksi dari sekian aksi heroik dalam SEA Games tahun 2019.

Beberapa hari yang lalu juga, netizen tuan rumah Filipina memberikan dukungan kepada tim Timor Leste untuk bisa meraih medali emas. Dukungan netizen tuan rumah bertujuan untuk memompa tim Timor Leste yang sampai hari ketiga SEA Games 2019 belum mendapatkan sepeser medali apa pun (sports.inquirer net 3/12/19).

Dukungan suporter Filipina ini menunjukkan kalau suportivitas, respek dan kemanusiaan melampaui persaingan dalam sebuah kompetesi. Dukungan suporter ini menunjukkan kalau kualitas sebuah kompetesi tidak semata-mata ditentukan oleh medali yang diperoleh, tetapi oleh nilai kemanusiaan yang mendapat tempat pertama.  

Dari sekian pemandangan yang terjadi di SEA Games 2019 ini, kita pun patut berterima kasih kepada para atlet yang tahu dan sadar akan makna dan nilai di balik sebuah kompetesi. Kalah dan menang adalah bagian dari sebuah kompetesi.

Respek, suportivitas dan nilai kemanusiaan adalah nilai-nilai yang mesti ditunjukkan dan dihidupi dalam sebuah kompetisi.

Aksi heroik dari surfer asal Filipina membahasakan tentang makna dari sebuah kompetesi. Kompetisi tidak selalu betujuan untuk meraih kemenangan.

Tetapi itu adalah kesempatan untuk menunjukkan kreativitas yang dibaluti dengan suportivitas dan respek. Kompetisi adalah kesempatan untuk mengedapankan nilai kemanusiaan di balik persaingan dan kesuksean.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun