Arsenal memecat Unai Emery!
Topik hangat yang menghiasi halaman sepak bola pekan lalu. Kursi kepelatihan yang ditinggalkan oleh Unai Emery di Arsenal pun langsung ditutupi oleh Freddie Ljungberg.
Freddie Ljungberg adalah mantan asistan Unai Emery. Secara logis, pilihan menjadikan Ljungberg sebagai pelatih sementara dinilai tepat. Ini bisa memberi ruang dan waktu bagi manajemen klub untuk mencari pelatih yang cocok dengan Arsenal. Situasi bisa berubah bergantung pada bagaimana Ljungberg memimpin the Gunner di Liga Inggris.
Ljungberg bukanlah wajah asing di Arsenal. Dia pernah menjadi salah satu punggawa penting di bawah asuhan Arsene Wenger. Bersama Wenger, Ljungberg berseragam Arsenal selama sembilan tahun.
Masa waktu dan pengalaman Ljungberg di Arsenal tidak boleh dipandang sebelah mata. Pastinya Ljungberg mengenal dengan baik iklim klub asal kota London tersebut.
Begitu pula para fans sudah tidak asing dengan kepribadian Ljungberg. Meski demikian, kepribadian sebagai pemain dan pelatih acap kali berbeda.
Untuk seragam pelatih, mungkin saja fans dan klub tidak mempunyai satu suara. Mungkin sebagian besar masih meragukan kapasitas Ljungberg membawa Arsenal dari situasi sulit saat ini.
Meski berstatus sebagai pelatih sementara, Ljungberg mesti memberikan yang terbaik agar meyakinkan manajemen klub kalau Arsenal berada di tangan yang tepat. Â
Ljungberg mengambil tugas sebagai pelatih sementara saat Arsenal tidak pernah menang di tujuh pertandingan.
Ljungberg menambah panjang daftar catatan negatif itu pada saat Arsenal ditahan imbang oleh Norwich (2-2) pekan lalu.
Hasil imbang di pekan lalu tentunya bukanlah obat yang pas untuk para fans yang senang dengan kepergian Unai Emery dan terluka dengan penampilan tim Arsenal.
Mungkin hasil imbang itu mulai menanamkan bibit keraguan pada Ljungberg. Makanya, pelatih baru dan berpengalaman mungkin menjadi alternatif pas dan harapan fans untuk memperbaiki situasi Arsenal saat ini.