"Sireyna ti Mudeng" secara harafiah berarti ratu dari Mudeng. Mudeng adalah nama desa. Kompetesi Miss Gay ini pun dinilai sebagai upaya untuk mencari seorang ratu. Ratu dari kaum gay. Â
Biasanya ada yang mengatur program acaranya. Itu bisa kepala desa sendiri atau juga salah satu departemen yang berada di bawah komando kepala desa.
Format program acaranya disusun dengan cukup apik. Sebagai bagian program acara, para kontestan akan memperkenalkan diri.
Sesi perkenalan menjadi salah satu perhatian penonton. Karena para kontestan tidak hanya menyampaikan informasi diri, tetapi mereka juga memberikan pesan-pesan yang dibumbui dengan lelucon ringan.
Yang berhasil membuat para penonton tertawa, yang bersangkutan bisa menjadi perhatian dan favorit para penonton selama acara ini berlangsung.
Selain itu, para kontestan akan menunjukkan kepiwaian mereka menggenakan kostum kreatif dan pakaian renang. Secara umum para kontestan tampil percaya diri tanpa peduli dengan apa yang dipikirkan oleh orang lain.
Kepercayaan diri mereka ini di satu sisi menunjukkan kalau mereka merasa diri "diterima" oleh komunitas sosial. Pastinya, kalau tidak ada kepercayaan diri, itu bisa berarti adanya penolakan.
Kalau adanya penolakan, boleh jadi acara seperti Miss Gay tidak akan berlangsung. Penerimaan komunitas sosial adalah salah satu faktor pendukung yang membuat kompetesi Miss Gay bertumbuh dan berkembang.
Di puncak kompetesi adalah pertunjukkan talenta para kontestan dan tanya jawab kontestan dengan para juri. Secara umum, format kompetesi kecantikan ala Miss Gay meniru format dari kompetesi kecantikan kaum perempuan. Â
Kompetesi Miss Gay telah menjadi perhatian banyak orang Filipina. Selain karena faktor penerimaan komunitas sosial atas keberadaan komunitas LGBT, Saya kira hal ini juga berhasil menarik minat banyak orang karena format acaranya.
Format acaranya terlihat serius, tetapi dalam kenyataannya acaranya akan menjadi momen hiburan bagi para penonton.