Saya masih ingat penderita yang mesti tinggal di kebun hanya karena menderita HIV/AIDS. Keluarga akan datang kalau ingin memberikan suplai makanan dan kebutuhan lainnya. secara umum, penderita akan mengalami keterpisahan dari konteks sosial.
Jadi penderita sakit HIV/AIDS tidak hanya menderita secara fisik, tetapi dia juga teraleniasi secara sosial.
Hal ini terjadi karena asumsi kalau HIV/AIDS gampang terjangkit. Apa pun yang bersentuhan dengan penderita HIV/ AIDS bisa menjadi medium yang bisa mengtransfer penyakit ini.
Padahal sebenarnya tidak seperti itu. Ada hal-hal yang bisa menjadi penyebab terjangkiti HIV/AIDS dan ada yang tidak. Semua pandangan ini terjadi karena minimnya sosialisasi tentang HIV/AIDS bagi masyarakat. mungkin salah satu materi sosialisasi tentang HIV/AIDS mesti juga bertujuan untuk meluruskan pola pikir yang salah.
Hemat saya, salah satu cara untuk mengatasi HIV/AIDS ini bisa berawal dari relasi sosial. Dengan ini, seorang mesti tahu bagaimana membangun relasi sosial yang sehat dan positif. Salah satu medium membangun relasi sosial itu bermula dari relasi suami dan istri.
HIV/AIDS secara tidak langsung merupakan buah dari relasi yang salah. Secara umum, kalau seorang membangun relasi yang sehat dan positif, dia tidak akan terjangkiti oleh persoalan itu.
Jika Relasi suami dan istri kalau dijaga dengan baik, persoalan HIV/AIDS tidak akan terjadi. Meski suami dan istri tinggal berjauhan, kalau mereka setia pada janji mereka, relasi yang tidak sehat bisa dihindari.
Dengan kata lain, kalau setiap orang setia pada pasangan yang satu dan sama, persoalan HIV/AIDS bisa dihindari. Jadi, untuk mencegah HIV/AIDS bermula dari relasi. Bangunlah relasi yang positif. Relasi yang positif itu nampak salah satunya pada kesetiaan pada pasangan yang satu dan sama.
Selain itu, untuk konteks Indonesia secara umumnya, relasi intim pra nikah yang tidak dianjurkan mesti dipandang sebagai momen yang perlu digarisbawahi kalau dihubungkan dengan bahaya HIV/AIDS. Sebaiknya perlu membangun relasi intim saat sudah menikah dan sangat dianjurkan untuk berani mengecek setiap pasangan di rumah sakit tentang HIV/AIDS.
Kedua pasangan mesti berani terbuka dan mengecek kesehatan mereka. Ini bisa mengantisipasi kalau saja ada yang sudah terjangkiti. Tetapi kalau belum, keduanya pun mesti selalu menjaga relasi yang sehat dan positif di antara satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H