Seperti misal, kadang kala suami merasa kalau pekerjaan istri di bagian dapur merupakan bagian yang sangat gampang. Dia hanya memberi anggaran tertentu untuk keperluan dapur tanpa melihat dan mengalami kondisi yang terjadi.Â
Pada saat anggaran itu mengalami defisit, suami pun berpikir yang tidak-tidak. Tetapi sebenarnya pembengkakan anggaran itu mungkin terjadi karena harga bahan pokok yang kian naik.
Prasangka yang salah seperti ini bisa menimbulkan cekcok. Kalau tidak ada solusi yang tepat, cekcok ini akan bermuara pada situasi yang lebih rumit.
Sebaliknya saat suami terlibat dalam pekerjaan di dapur, dia pun bisa tahu dan sadar dengan apa yang terjadi di dapur atau situasi dari peran yang dimainkan oleh istri.
Begitu pula dengan pengalaman seorang istri yang masuk dalam peran yang biasa dimainkan oleh suami. Dia bisa mengetahui kalau suami kadang berhadapan dengan kesulitan yang mungkin tidak dipikirkan sebelumnya.
Keseimbangan peran dari suami dan istri dalam relasi berkeluarga sangatlah penting. Setiap individu mesti bekerja sama dan tidak membatasi pada peran tertentu.
Pada saat individu berani masuk pada peran yang dimaikan oleh pasangannya, dia bisa mendapatkan kesadaran dan pengetahuan baru. Bisa saja kesadaran dan pengetahuan itu menjadi kontribusi di antara satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H