Kalau tidak siap pada perubahan peran itu, bisa saja ada rasa takut dan menyesal atas pilihan hidup yang telah dibuat. Tetapi kalau ada persiapan psikologis dengan perubahan itu, pastinya mereka akan menerima perubahan peran itu dengan tangan terbuka dan bahkan dengan sukacita sebagai sebuah keluarga.
Jadi persiapan psikologis sangatlah penting bagi yang mau menikah agar mereka tidak "terkejut" saat melangsungkan kehidupan berumah tangga. Persiapan ini juga bisa mengarahkan pasangan untuk mengolah dan mengatur peran mereka di dalam keluarga pada rentang masa pernikahan mereka. Jadinya, pernikahan tetap awet hingga akhir hayat kedua belah pihak.
Sementara persiapan spiritual ini bisa melibatkan upaya institusi agama untuk menguatkan keputusan dan janji dari kedua belah pihak. Â Ini juga bergantung pada tanggapan dan keterlibatan kedua belah pihak pada kehidupan spiritual mereka.
Ajaran agama tidak boleh dianggap sepele. Ajaran agama bisa memberikan nilai tambah dan bahkan menjadi sumbangan besar bagi pasangan yang mau menikah.
Misalnya, dalam agama Katolik. Gereja berusaha meyakinkan kedua pasangan kalau janji yang mereka ucapkan tidak boleh diceraikan hingga akhir hayat mereka.
Lantas, bagaimana mereka bisa setia berpegang pada janji tersebut untuk seumur hidup?
Geraja akan mengarahkan kedua pasangan bagaimana untuk menghidupi pernikahan mereka, perubahan peran yang akan mereka hadapi, persoalan dan tantangan yang bisa hadir dalam kehidupan berkeluarga dan tanggung jawab mereka di dalam keluarga.
Semua arahan ini dihubungkan dengan ajaran-ajaran gereja sehingga mempunyai dasar rohani bagi kehidupan berkeluarga.
Tidak hanya itu, bahkan gereja juga berusaha terus mendampingi setiap pasangan yang sudah menikah dengan pelbagai program. Tujuannya agar kehidupan berkeluarga menjadi nilai penting bagi kehidupan rohani.
Persiapan bagi pasangan yang mau menikah merupakan salah satu prasyarat yang penting. Saya yakin setiap institusi agama mempunyai pendekatan dan metode dalam mengarahkan pasangan yang belum menikah. Bahkan tidak sedikit lembaga non-agama juga hadir dan berusaha mendampingi setiap pasangan yang mau dan sudah menikah.
Selain itu, bertanya dan berkonsultasi kepada mereka yang sudah menikah juga sangatlah penting. Pengalaman keluarga lain selalu mempunyai nilai dan makna yang bisa dipelajari. Lebih baik bertanya daripada tersesat di jalan.