Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hidup Sederhana, Hidup Sesuai Kebutuhan dan Bukan Hidup Melarat

21 November 2019   05:39 Diperbarui: 13 April 2021   18:40 2750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hidup sederhana (Sumber : ANTARA News/Ho)

Kalau kita mengedepankan kesederhananaan, kita mesti memilih smartphone yang memberikan manfaat dan sesuai dengan pendapatan kita.

Imbauan dari Kapolri Jenderal Idham yang mendorong polisi untuk hidup sederhana boleh jadi untuk mengedapankan gaya hidup polisi sesuai dengan pendapatan yang dimiliki.

Hidup melampui pendapatan kerap mengundang pencobaan dan tawaran sesat. Kalau tidak kuat pada cobaan dan tawaran itu, bisa jadi seseorang masuk pada kubangan yang salah.

Gaya hidup sederhana juga bisa menjadi mantel bagi polisi untuk terhindar dari tawaran sesat dari pihak-pihak tertentu. Saat seorang polisi menghidupi kesederhanaan, dia bisa tidak mudah tergiur pada tawaran orang lain untuk terjebak pada perilaku yang salah.

Bekerja sebagai seorang polisi bukanlah gampang. Kadang mereka mempertaruhkan hidup mereka, waktu bersama keluarga dan kenyamanan tertentu. Semuanya ini sudah menjadi bagian dari cara hidup sebagai seorang polisi.

Pertanyaannya, saat mereka diminta untuk hidup sederhana, entahkah pendapatan mereka sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kehidupan keluarga mereka ataukah tidak?

Pertanyaan ini bisa menjadi titik tolak untuk mengevaluasi ampuhkah seruan hidup sederhan untuk semu polisi. Jangan sampai di balik seruan untuk hidup sederhana, masih ada anggota yang hidupnya "melarat" dan sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Kalau memang ada, saya kira di balik seruan untuk mengedepankan hidup sederhana, ada juga upaya untuk menyajetarahkan anggota Polri pada umumnya.

Saya kira hidup sederhana juga menjadi mungkin saat orang merasa sejahtera. Kesajahteraan itu nampak saat pendapatan yang dimiliki bisa menjawabi tuntutan dan kebutuhan satu orang anggota dan bahkan untuk sebuah keluarga secara umum.

Seperti yang saya katakan kalau hidup sederhana adalah hidup sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan itu bisa tercapai saat pendapatan pun mencukupi. Tetapi kalau pendapatan tidak mengimbangi kebutuhan itu, bisa jadi yang terjadi adalah kemelaratan.

Kemelaratan di sini bukan saja soal hidup susah karena gaji tidak sesuai dengan kebutuhan, tetapi juga upaya untuk menghemat tingkat tinggi karena takut kehabisan uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun