Kemenangan Spanyol atas Rumania (5-0) meloloskan timnas Spanyol ke Piala Eropa 2020. Kemenangan itu pun berhasil mengantarkan Spanyol sebagai pemuncak klasemen grup F.
Sukacita atas kesuksesan itu tidak dibarengi dengan apa yang terjadi di dalam timnas Spanyol itu sendiri. Selepas laga itu, Moreno tidak menunjukkan dirinya saat ada konfrensi pers.
Seperti yang terlansir dalam the guardian.com (19/11/19), selepas laga itu Roberto Moreno menangis saat meninggalkan stadion Metropolitano. Rupanya laga itu menjadi pertandingan terakhir Moreno sebagai pelatih La Roja, julukan timnas Spanyol. Para pemain Spanyol juga tidak mau berkomentar banyak tentang hal itu.
Atas keberhasilan timnas Spanyol sejauh ini, seharusnya La Roja berterima kasih kepada Roberto Moreno. Moreno berhasil memenuhi ekspetasi sepak bola Spanyol dengan mengantarkan timnas ke perhelatan Piala Eropa 2020.
Namun bukan terima kasih yang didapatkan oleh Moreno, tetapi kabar kembalinya Luis Enrique ke kursi pelatih Spanyol. Kembalinya Luis Enrique secara langsung menggeser peran Roberto Moreno dari kursi pelatih La Roja.
Presiden badan sepak bola Spanyol (Spanish Football Federation), Luis Rubiales telah mengumumkan penentuan kembali Luis Enrique sebagai pelatih menggantikan Roberto Moreno.
Roberto Moreno sebelumnya adalah asistan pelatih dari Enrique di timnas Spanyol. Dia menggantikan Enrique di bulan Maret saat Luis Enrique mengundurkan diri karena alasan pribadi. Â
Luis Enrique sendiri bukanlah muka baru di ranah sepak bola Spanyol. Pengalamannya di La Liga sebagai pemain dan pelatih bisa menjadi salah satu alasan di balik penentuan kembali Luis Enrique di kursi pelatih La Roja.
Meski demikian, penentuan ini bisa saja menjadi batu sandungan bagi kubu Spanyol. Betapa tidak, Moreno-lah yang berhasil mengantarkan Spanyol ke perhelatan Piala Eropa 2020.
Dalam kaca mata awam, seharusnya Moreno tetap dipertahankan karena dia telah berhasil mengantarkan Spanyol pada piala Eropa. Beberapa gebrakan Moreno patut diacungi jempol sejauh ini.
Salah satu gebrakan Moreno adalah pemanggilan para pemain untuk bermain bagi timnas Spanyol tanpa memandang klub yang dibela oleh para pemain. Tidak heran, dalam salah satu laga, Moreno berhasil memainkan sebelas pemain dari sebelas klub yang berbeda.
Bukan menjadi rahasia lagi kalau timnas Spanyol selalu dihiasi oleh para pemain yang menghuni klub-klub besar, terutama Real Madrid dan Barcelona. Sebaliknya Moreno memanggil beberapa pemain yang berasal dari klub-klub yang tidak terlalu mencolok di La Liga.
Di sini, Moreno mengedepankan kualitas daripada seragam klub para pemain. Alhasil, para pemain yang dipercayakan itu bisa membayar kepercayaan dari Moreno.
Semenjak mengambil alih timnas Spanyol dari Luis Enrique, Moreno berhasil meraih empat kemenangan dan dua kali hasil imbang. Pencapaian ini bukanlah catatan yang buruk bagi seorang yang menggantikan pelatih yang berhenti di tengah jalan.
Sebenarnya Moreno ingin memperpanjang statusnya sebagai pelatih untuk satu tahun ke depan. Tetapi proposalnya itu tidak disetujui oleh badan sepak bola Spanyol hingga munculnya pengumuman penentuan kembali Luis Enrique pun kembali (en.as.com 19/11/19).
Kepergian Moreno dan Kembalinya Enrique, Berkat atau Petaka?
Timnas Spanyol sudah memastikan tiketnya di piala Eropa 2020. Luis Enrique datang bukan sebagai penyelamat karena timnas Spanyol dalam kendali yang baik selepas kepergiannya. Luis Enrique sekiranya datang untuk menguatkan fondasi yang telah dibentuk oleh Moreno.
Selain itu, Luis Enrique patut berterima kasih kepada Moreno, mantan asistannya. Moreno mempunyai sumbangsih besar bagi keberhasilan Spanyol melaju ke Piala Eropa 2020.
Situasi penentuan kembali Luis Enrique tentunya sangat riskan. Betapa tidak, para pemain pastinya sudah membangun relasi dengan Moreno selama lima bulan.
Tentunya, di balik pikiran para pemain dan Moreno sendiri, relasi yang terbangun itu bertujuan untuk performa mereka pada Piala Eropa 2020 yang akan datang. Namun semuanya itu bisa saja menjadi buyar saat Luis Enrique kembali datang.
Saya yakin bukan hanya Moreno yang "sakit hati" tetapi bisa juga para pemain. Apalagi para pemain yang berhasil mendapat dan membangun kepercayaan dengan Moreno.
Bukan rahasia lagi kalau kerap terjadi saat pelatih diganti, filosofi dan pendekatan pada tim pun ikut berubah. Hal ini bisa saja menjadi salah catatan penting bagi timnas Spanyol walaupun Luis Enrique bukanlah muka baru di timnas Spanyol.
Karenanya, kembalinya Enrique ke kursi pelatih bisa menjadi resiko besar bagi penampilan timnas Spanyol. Tentunya, badan sepak bola Spanyol sudah mempertimbangkan keputusan mereka menentukan Luis Enrique sebagai pelatih.
Hemat saya, salah satu keputusan yang bisa diambil oleh timnas Spanyol adalah menjadikan Luis Enrique and Moreno sebagai patner. Pastinya hal ini akan menjadi sulit karena perbedaan ide dan filosofi.
Tetapi paling tidak, Moreno pernah menjadi asistan pelatih dari Luis Enrique. Moreno bisa memanfaatkan pengalamannya itu untuk kembali bekerja sama dengan Luis Enrique walaupun dia kembali menjadi asistan pelatih Enrique.
Tentunya, timnas Spanyol tidak ingin mengulangi kembali kegagalan mereka di piala dunia 2018. Kegagalan waktu itu tidak lepas dari pergantian pelatih yang cukup mendadak.
Saat itu, Fernando Hiero menggantikan Julen Lopetegui tidak memberikan hasil positif bagi Spanyol. Julen Lopetegui dipecat dua hari sebelum berlangsungnya Piala Dunia 2018 di Rusia. Pemecatan itu berhubungan dengan keputusan Lopetegui yang memutuskan untuk menjadi pelatih Real Madrid.
Padahal Lopetegui yang menggantikan Vicente del Bosque menunjukkan hasil yang positif bersama timnas Spanyol. Namun badan sepak bola Spanyol menampik hasil positif itu dan lebih memilih untuk menggantikan Lopetegui. Hasil akhirnya timnas Spanyol tidak tampil baik di ajang piala dunia itu (bbc. 8/6/19)
Tentunya Spanyol tidak ingin mengulang kesalahan yang sama seperti yang terjadi di piala dunia. Maka dari itu, penentuan Luis Enrique mesti dipertimbangkan dengan keberadaan Moreno.
Singkatnya, jangan biarkan Moreno pergi begitu saja. Apa salahnya rekrut Moreno dan bekerja sama dengan Luis Enrique guna tetap mempertahankan kestabilan tim.
Pada titik ini, Spanyol tidak menghadapi petaka di perhelatan Piala Eropa, tetapi mungkin saja berkat karena dua pelatih bekerja dalam satu tim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H