Biasanya saat kita berhadapan dengan sakit karena penyakit tertentu, ada pelbagai pertanyaan yang akan muncul. Pertanyaan-pertanyaan itu acap kali bertujuan untuk mengevaluasi cara hidup kita. Cara hidup kita bisa saja menjadi salah satu sebab dari adanya penyakit pada diri kita.
Cara hidup kita menjadi bahan evaluasi untuk kualitas kesehatan kita. Cara hidup yang teratur selalu menghasilkan kesehatan yang baik. Tetapi kalau cara hidup yang amburadul, kualitas kesehatan pun bisa ikut terganggu.
Saya ingat salah seorang teman. Dia mengalami sakit ginjal di saat usianya masih di awal 30-an tahun. Setelah mengevaluasi cara hidup hariannya ditemukan bahwa dia selalu mengonsumsi minuman bersoda dan cemilan bergaram tinggi. Kesimpulan yang diperoleh adalah dia sakit karena cara hidupnya sendiri.
Pada titik ini, saya melihat kalau kita mau menjadi pribadi yang sehat, hal itu sangat bergantung pada cara hidup kita sendiri.
Cara hidup acap kali berkaitan erat dengan pilihan kita. Kita sendiri yang memilih cara atau metode yang tepat agar kita bisa menjaga kualitas kesehatan diri kita dengan baik.
Kita tidak bisa meminta orang lain untuk membuat kita menjadi sehat. Kitalah yang pertama-tama memilih hidup sehat. Kitalah yang menentukan cara dan metode apa yang tepat untuk diri kita agar kita bisa menjaga dan mendapatkan kesehatan yang baik untuk sekian waktu.
Meski demikian, pilihan menjadi sehat ini tidak segampang seperti yang dipikirkan. Pilihan untuk menjadi pribadi yang sehat adalah cara hidup yang tidak mustahil, tetapi acap kali sulit dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendeknya, kita bisa menjadi pribadi yang sehat. Tidak sedikit orang yang menjadi sehat hingga berusia lanjut. Mereka tetap beraktivitas dengan baik tanpa menderita sakit yang serius. Mereka tidak mengonsumsi obat-obatan karena kesehatan fisik mereka terjaga dengan baik. Semuanya ini terjadi karena mereka memilih cara hidup yang sehat.
Sebaliknya banyak yang menderita sakit dan digerogoti penyakit tertentu bahkan saat masih berusia muda. Hal ini terjadi karena pola dan cara hidup mereka sendiri. Pola dan cara hidup itu bukan semata-mata pilihan orang lain, tetapi pilihan diri sendiri. Â
Menjadi Sehat adalah Pilihan Hidup Kita
Ada banyak aturan hidup yang bisa membantu dan mengarahkan kita menjadi pribadi yang sehat. Kalau kita mengikuti aturan dan pola itu, pastinya kita mempunyai kualitas kesehatan yang baik.
Tetapi kalau kita memilih cara hidup yang berseberangan dengan aturan-aturan itu, bisa saja kualitas kesehatan kita juga akan merosot.
Saya teringat pengalaman seorang rekan kerja. Dia menderita sakit tertentu. Lantas, dokter memberikan obat yang mesti dikonsumsi untuk waktu yang agak lama. Namun rekan kerja saya ini berhenti mengonsumsi obat itu karena dia berpikir kalau dia sudah sehat. Setelah itu, hal yang terjadi adalah penyakit lamanya kambuh lagi dan itu membuatnya terkapar di rumah sakit.
Rekan saya ini diberikan pilihan untuk menjaga kesehatannya dengan mengonsumsi obat untuk sekian waktu. Meski demikian, dia lebih memilih cara yang lain yang berseberangan dengan aturan kesehatan yang telah ditentukan. Alhasil, dia menderita kembali sakit yang sama.
Â
Begitu juga dengan pilihan menjadi sehat. Pilihan menjadi sehat ini menjadi hal yang bisa dilakukan kalau kita menyadari pentingnya kesehatan.
Kalau kita menyadari pentingnya kesehatan, kita bisa mengantisipasi sakit dan memilih untuk hidup sehat. Kalau kita menyadari pentingnya kesehatan, kita pun memilih cara hidup yang baik dan teratur demi investasi kesehatan kita di masa yang akan datang.
Tetapi kalau kita tidak sungguh-sungguh menyadari pentingnya kesehatan, kita bisa memilih pola hidup lain yang bisa menurunkan kualitas kesehatan kita.
Jadi, menjadi pribadi yang sehat adalah pilihan kita. Kalau kita memilih hidup sehat, kita pun mesti mengatur cara hidup kita agar kita mendapatkan kualitas kesehatan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H