Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Manakah yang Lebih Mendalam, Relasi di Media Sosial atau Dunia Nyata?

14 November 2019   17:41 Diperbarui: 14 November 2019   17:47 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuanya ini bisa terjadi kalau terjalin relasi secara langsung dan terus menerus. Interaksi secara langsung memberikan banyak pengetahuan dan kesadaran kepada kita tentang kepribadian seseorang.

Tetapi kalau kita hanya berelasi lewat medsos, hal itu bisa saja tidak menunjukkan kedalaman pengetahuan seperti yang terjadi lewat relasi secara langsung. Makanya tidak heran, tidak sedikit orang yang shock dengan seseorang yang dinilainya berbeda antara relasi lewat medsos dan di dunia nyata.

Memang kita bisa saja merasakan kebahagiaan tersendiri saat kita menjalin relasi lewat media sosial. Kesenangan itu bisa saja terjadi karena ada kecocokan saat berchat dan membagi kisah di media sosial. Tetapi kecocokan ini mungkin sebatas pada pertukaran kisah, ide dan pengalaman. Masih banyak aspek yang perlu dilibatkan saat ingin membangun sebuah relasi yang akrab.

Situasi ini bisa saja akan berbeda saat berjumpa secara langsung. Bisa saja apa yang dialami lewat media sosial berbanding terbalik dengan kepribadian orang itu sehari-hari.

Dengan kata lain, orang bisa saja menyembunyikan karakternya lewat kata-kata. Tetapi dia akan sulit menyembunyikan karakternya saat kita berelasi secara langsung. Apalagi kalau hal itu dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama dan terus-menerus.

Selain itu, relasi di dunia nyata melibatkan keseluruhan diri kita. Mungkin kita merasakan kedalaman dan keintiman dalam berelasi di medsos tetapi hal itu belum tentu menunjukkan secara utuh kepribadian seseorang. Aneka emoji dan kata-kata tidaklah cukup mewakili perasaan seseorang.

Tetapi kalau relasi secara langsung, kita bisa menunjukkan diri kita secara langsung. Orang lain bisa mengenal kita lewat interaksi langsung apalagi kalau hal itu terbangun untuk jangka waktu yang lama.

Pentingkan relasi di dunia nyata daripada dunia maya
Poin saya lewat tulisan ini juga adalah kita mesti membangun relasi yang mendalam dengan orang-orang di sekitar kita. Kita tidak boleh mengabaikan relasi kita dengan sesama di sekitar kita hanya karena kita begitu sibuk membangun relasi di medsos.

Sedihnya kalau kita mengabaikan relasi kita seperti di keluarga, di tempat kerja dan di lingkungan kita, karena kita lebih mementingkan relasi yang terjadi di dunia maya.

Karena itu, kita mesti mengedepankan relasi di dunia nyata. Kalau kita mempunyai kedalaman relasi dengan orang-orang di sekitar kita, kita pun tidak gampang dikelabui oleh relasi yang terjadi di media sosial.

Tetapi kalau kita tidak mempunyai kedalaman relasi di dunia nyata, kita bisa saja melarikan diri kita di dunia maya. Jadi, agar kita tidak menjadikan dunia maya sebagai pelarian, kita mestinya membangun interaksi yang baik dengan sesama di sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun