Tentang Jurgen Klopp, Sadio Mane mengatakan kalau sang pelatih adalah sosok seorang ayah bagi para pemain.
Seperti yang terlansir dalam Goal.com (5/11/19), Mane mengatakan kalau rahasia kesuksesan Klopp di Liverpool adalah menjadi seorang ayah bagi tim.
Selain itu, tim mencintai Klopp seperti seorang ayah dan menyegani juga seperti seorang ayah juga.
Ungkapan Mane ini bisa saja mewakili isi hati para pemain Liverpool pada umumnya. Klopp perlahan berusaha mengembalikan masa kejayaan Liverpool dengan menunjukkan aspek kebapakannya.
Karenanya, Klopp dinilai juga berhasil mengangkat moralitas para pemain. Hal ini terbukti lewat penampilan di lapangan hijau.
Seperti misal, walaupun tim lawan sudah unggul, Liverpool terus berjuang untuk mencari gol dan poin. Karakter permainanan seperti ini bisa menggambarkan buah dari relasi antara pelatih dan pemain.
Antara Pelatih dan Pemain
Relasi pelatih dan para pemain tidak boleh dipandang sebelah mata dalam ranah sepak bola.
Relasi itu mungkin diibaratkan dengan relasi Bapak dan anak-anak. Kedekatan di antara satu sama lain bisa membangun kesatuan di dalam tim.
Seorang pelatih mesti membangun kedekatan dengan para pemain. Alasannya karena para pemainlah yang akan menerjemahkan isi kepala sang pelatih di lapangan hijau.
Karenanya, sepandai-pandainya seorang pelatih membangun strategi, tetapi tanpa kedekatan dengan para pemain, hal itu bisa menjadi sia-sia.
Para pemainlah yang menentukan apakah taktik pelatih bermanfaat atau tidak.
Tidak heran, ketidakharmonisan antara pelatih dan pemain acap kali bermuara pada kegagalan tim. Tetapi kalau ada keharmonisan pelatih dan para pemain, ada pula kesuksesan. Singkatnya, kesuksesan terbangun karena setiap komponen bekerja bersama.
Efek Jurgen Klopp bagi Liverpool
Mungkin hal ini yang bisa membahasakan situasi di Liverpool saat ini. Ada keharmonisan antara pelatih dan pemain. Ada kedekatan Jurgen Klopp dengan M. Salah dan kawan-kawan.
Kedekatan ini mulai membantu Liverpool dalam mengejar harapan klub. Jurgen Klopp membangkitkan banyak harapan bagi kubu Anfield. Harapan-harapan itu perlahan mulai terealisasi.
Di dua musim berturut-turut, Klopp berhasil mengantarkan Liverpool ke final Liga champions. Puncaknya, saat musim lalu 2018/19, Liverpool berhasil merengkuh trofi liga champions keenem kalinya saat mengalahkan tim seasal Liga Inggris, Tottenham Hotspur.
Salah satu harapan yang masih berada di benak fans Liverpool saat ini adalah trofi premier league. Sudah lama trofi itu tidak berlabuh ke stadion Anfield sejak 1989-90. Dua puluh sembilan tahun yang lalu.
Berpuasa terlalu lama untuk tim sekelas Liverpool tentulah tidaklah membahagiakan bagi the Reds. Makanya pergantian pelatih demi pelatih dengan isi skuadnya bertujuan untuk membawa trofi liga Inggris ke Anfield.
Di beberapa musim terakhir ini, Liverpool hampir saja merebut trofi ini. Contohnya, musim lalu. Liverpool hampir saja merebutnya tetapi kandas karena konsistensi Manchester City selama semusim. Mungkin saja Dewi fortuna belum berpihak pada klub berseragam merah ini.
Kali ini harapan Liverpool pada trofi liga Inggris terlihat semakin nampak untuk terealisasi. Setelah melakonkan sebelas laga di Liga Inggris, anak-anak asuh Jurgen Klopp berhasil menduduki klasemen liga dengan 31 poin. Berbeda dengan 6 poin dari peringkat kedua, Liverpool terus menunjukkan kosistensinya.
Selain itu, Liverpool mulai menunjukkan mentalitas pemenang. Terbukti pada laga dramatis saat melawan Aston Villa. Liverpool memenangi pertandingan di menit akhir meski tertinggal terlebih dahulu. Bahkan gol kemenangan tercipta di menit injury time.
Pencapaian ini bisa menunjukkan kalau Liverpool sungguh-sungguh mengejar trofi liga Inggris musim ini. Kini, Liverpool perlu menjaga konsistensi agar tetap mempertahankan posisinya.
Ujian yang sesungguhnya saat Liverpool berhadapan dengan M.City pekan depan ini. Liverpool mesti mengambil poin penuh guna memperjarak dengan M.City yang berada di posisi kedua.
Sekali lagi, pencapaian dan keberhasilan Liverpool tidak lepas dari keberadaan Jurgen Klopp dan relasinya dengan para pemain. Karenanya, Jurgen Klopp dinilai sebagai orang yang tepat untuk mengantarkan Liverpool pada level terbaik.
Karakter Jurgen Klopp menjadi Sumber Kepercayaan diri tim dalam bertanding. Karakter seorang pelatih menjadi salah satu faktor penentu di ruang ganti. Para pemain bisa mengekspresikan diri mereka dengan baik andaikata pelatih terbuka untuk berkomunikasi.
Pilihan pada Jurgen Klopp menjadi pilihan yang tepat bagi Liverpool. Ini juga bisa mengingatkan setiap tim untuk mencari pelatih yang bukan hanya hebat dalam membuat taktik, tetapi pelatih yang bisa membangun kedekatan dengan para pemain.
Karakter seorang pelatih bisa membangun kekuatan sebuah tim. Kalau sang pelatih mempunyai kedekatan dengan para pemain, hal itu bisa membangun sebuah kekuatan tim yang cukup mumpuni. Dan juga, kalau para pemain merasa nyaman bersama sang pelatih, mereka akan dengan gampang menerjemahkan taktik pelatih di lapangan hijau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI