Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tidak Perlu Hafal Nama Menteri, Tunggu Saja Kiprah Mereka!

24 Oktober 2019   19:28 Diperbarui: 24 Oktober 2019   19:27 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by CNN Indonesia

Salah satu hal yang menyulitkan dan kadang menjengkelkan bersekolah di tahun 90-an atau tepatnya sebelum tumbangnya Orde Baru adalah tugas menghafal nama-nama menteri yang duduk di kabinet pada waktu itu.

Tidak hanya itu, akronim semua departemen di kabinet dan menteri siapa yang menjabati departemen itu mesti dihafal. Kalau tidak, bisa gagal di ujian atau kena damprat dari guru. Taktik ini cukup ampuh untuk merangsang kami menonton berita guna mengenal nama menteri.

Coba kita bertanya kepada siswa-siswi SD sekarang ini tentang nama-nama menteri terlebih lagi mereka yang baru terpilih. Saya yakin kemungkinan besar mereka tidak tahu dan kenal dengan nama-nama anggota kabinet yang baru dilantik saat ini. Mungkin saja bukan hanya anak SD bahkan siswa-siswi setingkat SMP dan SMA.

Saya juga belum mengetahui dan menghafal nama-nama menteri kabinet yang baru. Paling yang saya tahu mereka yang berasal dari kabinet Jokowi periode pertama, yang seasal dan figur kejutan.

Mungkin jaman sekarang tidak perlu lagi untuk menghafal nama para menteri. Tetapi paling tidak kita tahu siapa yang bekerja dan melayani kita. Apalagi yang bersentuhan dengan konteks hidup kita. Seperti misal, anak sekolah mesti tahu siapa menteri pendidikan karena menteri itu bersentuhan dengan hidup harian mereka.

Atau juga, yang bekerja di dinas pertanian mesti tahu yang menjabat sebagai menteri pertanian. Sangat lucu sekali kalau kita tidak tahu siapa menteri yang bersentuhan langsung dengan kerja, tugas dan kehidupan kita setiap hari.

Hemat saya, kita tidak perlu menghafal semua nama menteri. Kita hanya menunggu kiprah mereka. Kiprah yang baik dan kinclong, pastinya dikenal.

Yang biasa turun ke daerah dan bersentuhan dengan realitas masyarakat, pastinya juga dikenal baik oleh masyarakat. Selalu muncul di depan kamera TV tidak menjamin karena sekarang ini berkat kehadiran smartphone tidak semua orang suka menonton TV.

Seperti para pemain sepak bola, mereka dikenal bukan saja karena berseragam klub terkenal, tetapi kita mengenal mereka karena kualitas yang mereka tunjukkan di lapangan hijau. Bahkan karena kualitas mereka itu, mereka diidolakan banyak orang.

Saya kira hal ini juga berlaku untuk para menteri yang baru dilantik. Kalau ingin dikenal, mereka mesti menunjukkan kualitas mereka lewat karya dan pelayanan mereka.

Memang kerja dan pelayanan tidak boleh dijadikan kesempatan untuk mencari popularitas diri. Tetapi sering kali tak terhindarkan kalau karya dan pelayanan yang baik dari publik figur acap kali dibarengi dengan popularitas diri.

Di kabinet Jokowi jild I, saya tidak tahu semua nama menteri. Mungkin karena saya yang kurang baca dan nonton berita. Tetapi ada beberapa yang saya cukup tahu dengan baik karena kiprah mereka dalam bekerja dan melayani.

Saya menyebut dua di antaranya. Ibu Susi Pudjiastuti, menteri Perikanan. Karena kebijakan dan keputusan beraninya menenggelamkan kapal pencuri ikan, saya acap kali mencari berita tentang mantan menteri ini. Bagi saya, ibu Susi dikenal bukan jabatannya semata, tetapi karena kerja dan pelayanannya.

Lalu, ada pak Basuki Hadimuljono, menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Beliau saya tahu lewat berita yang menampilakan pak Basuki bersama Bpk Jokowi dalam meresmikan aneka proyek infrastruktur tanah air. Melihat proyek infrakstruktur sama halnya melihat kiprah dari menteri yang kononnya masih menggunakan handphone jadul ini.

Ini artinya kalau seseorang tidak semata-mata dinilai berdasarkan pada jabatan apa yang diemban oleh orang itu. Jabatan tinggi tetapi kalau minim kualitas, pastinya sulit diketahui dan dikenang. Tetapi kalau jabatan tinggi dan diimbangi dengan kerja dan pelayanan yang bagus, pastinya orang akan tahu dan kenal dengan baik.

Saya kira sudah saatnya kita tidak perlu menghafal nama-nama menteri. Sekarang kita hanya menunggu kiprah mereka ke depan. Kalau kiprah mereka kurang baik, tidak perlu dicontohi. Lupakan saja mereka!  Tetapi kalau karya dan pelayanan mereka sangat baik, kita perlu mencontohi hidup mereka. Efek selanjutnya, popularitas mereka bisa terangkat.

Singkatnya siapa saja akan diingat dan diketahui bergantung pada apa yang dilakukannya. Semoga saja kiprah pada anggota kabinet yang baru akan diketahui. Mereka dikenang dan diketahui karena kebijakan mereka yang membawa kita kemajuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun