Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kabinet Jokowi Jilid II, Yang Dinantikan dan Diharapkan

22 Oktober 2019   06:48 Diperbarui: 22 Oktober 2019   07:09 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, adakah anggota kabinet yang berasal daerah kami? Hehehehe. Alasan ini memang cukup primordial. Meski begitu, tidak sedikit orang berharap anggota kabinet bisa mewakili secara merata dari wilayah di Indonesia. Dengan kata lain, komposisi anggota kabinet juga membahasakan prinsip pancasila, bhineka tunggal ika.

Sumber foto: (Liputan6.com/JohanTallo)
Sumber foto: (Liputan6.com/JohanTallo)
Tentunya keterwakilan mereka itu juga berdasar pada kapasitas, kualitas dan kemampuan dan bukan melulu pada aspek keterwakilan wilayah. Kalau hanya menekankan aspek keterwakilan wilayah dan partai dan mengabaikan aspek kualitas, bisa jadi pelayanan dan kerja tidak berjalan dengan baik.

Terlepas dari nuansa menariknya menanti pengumuman anggota kabinet Jokowi jilid 2, ada dua harapan untuk anggota kabinet jilid II ini.

Pertama, bekerja penuh untuk lima tahun. Lima tahun adalah alokasi waktu yang mesti dimaksimalkan. Makanya, sangat disayangkan kalau lima tahun itu dipangkas karena diberhentikan atas dasar keputusan presiden atau juga alasan persoalan hukum.

Pemberhentian bukanlah istilah yang etis. Yang biasanya tidak paham dengan bahasa politis cenderung melihat kalau pemberhentian melekat dengan kesalahan dan kekurangan dalam pelayanan.

Apalagi kalau pemberhentian itu tidak dibarengi dengan upaya untuk mengalihkan yang diberhentikan itu untuk bekerja dan melayani pada sektor lain dari pemerintahan.

Seperti presiden dan wakil presiden yang dipilih untuk melayani selama lima tahun, kiranya anggota kabinet yang baru bekerja dan melayani rakyat selama lima tahun juga. 

Saya yakin lima tahun bukanlah waktu yang cukup bagi seorang pejabat untuk bekerja dan melayani bangsa dan negara. Apalagi kalau hanya dua sampai tiga tahun. Kiranya, anggota kabinet yang baru semuanya akan bekerja dan melayani bangsa dan negara selama lima tahun.

Kedua, bekerja total untuk bangsa dan negara dan bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan. Kalau seorang bekerja dengan sungguh-sungguh, publik akan bisa menilai, mengakui dan bahkan memuji apa latar belakang dan identitas yang melekat pada orang itu. 

Tetapi kalau hanya bekerja untuk kepentingan pribadi dan golongan, publik juga bisa mencela dan mengkritisi latar belakang dan identitas yang melekat padanya.

Keterwakilan anggota kabinet dari pihak partai bisa menciptakan kontestasi tidak sehat di dalam tubuh kabinet apabila mereka hanya berpikir pada kepentingan pribadi dan golongan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun