Hal positif kedua yang bisa dipetik adalah tidak ada tim yang perlu ditakuti di kompetesi Liga champions kalau organisasi permainan begitu rapi dan teratur.
Meski tidak diperkuat oleh Romelu Lukaku, Inter tetap bermain apik. Serangan demi serangan pada pertahanan Barca adalah buah dari sistem organisasi tim yang sedang dibangun oleh Antonio Conte.Â
Mungkin Conte benar kalau sisi keletihan menjadi salah satu faktor yang melonggarkan pertahanan Inter di babak kedua. Tetapi secara umum, Inter bisa mengimbangi permainan Barca.
Kekecewaan Antonio Conte bisa menjadi kekecewaan siapa saja. Dia mengutarakan kekecewaannya itu dalam wawancara setelah pertandingan (Sky Sport Italia, 3/10/19).
Kekecewaannya itu jelas terpancar saat dia mengatakan, "Saya berpikir kami bermain dengan baik, kami membuktikan bahwa kami bisa menciptakan masalah buat Barcelona dan ada penyesalan kalau kami tidak menyelesaikan pertandingan saat kami mempunyai kesempatan."
Berkat hasil tadi, Inter masih memiliki satu poin setelah pada pertandingan pertama kualifikasi liga champions bermain imbang melawan Slavia Praha (1-1).
Harapan Nerazzuri di liga champions belumlah pupus. Inter masih mempunyai kesempatan kalau mereka berhasil merengkuh kemenangan saat berlaga melawan Dortmund dan di dua laga lainnya.
Laga melawan Barca mesti dijadikan pelajaran bagi Antonio Conte. Kecewa boleh saja asalkan tidak menyurutkan penampilan tim. Apalagi akhir pekan ini, Inter akan berhadapan dengan Juventus. Laga dini hari tadi bisa menjadi pelajaran dan persiapan saat menyambut Juventus di kompetesi seri A. Semoga kali ini, Antonio Conte dan anak-anak asuhnya tidak kecewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H