Selepas laga melawan Getafe di pekan ketujuh kompetesi La Liga (28/09/19), Gerard Pique memberikan komentar yang sedikitnya membuat kuping manajemen klub memerah.
Pique berkomentar kalau manajemen klub menggunakan media tertentu untuk mempengaruhi karier seorang pemain (Diario AS, 1/10/19).
Komentar Gerard Pique tertuju pada salah satu media Catalan, Mundo Deportivo, yang memuat artikel tentang pengaruh beberapa pemain atas kemunduran Pep Segura sebagai direktur olahraga klub, keinginan mereka pada transfer Dembele dan usaha untuk mengontrak Neymar kembali ke Barca pada transfer di musim ini.
Lebih lanjut, Pique juga sempat melontarkan kritik pada aktivitas klub pada tur pra-musim. Pique menyalahkan aktivitas tur pra-musim itu sebagai salah satu penyebab melempemnya performa Barcelona di awal musim ini. Dia melihat kalau tour pra musim memakan waktu karena perjalanan yang jauh dan tidak memberikan waktu untuk latihan yang cukup (Tribuna.com 1/10/19).
Komentar Pique itu sedikitnya menimbulkan kemarahan dari manajemen klub. Bahkan klub membalas komentar Pique dengan menilai kalau Pique lebih sibuk pada urusan bisnis pribadinya seperti mengurus klub sepak bola FC Andora.
Situasi ini secara tidak langsung menunjukkan ketidakberesan di dalam tubuh Blaugrana. Kalau ketidakberesan ini tidak segera terselesaikan, bisa jadi ini merambat pada performa tim di lapangan hijau pada musim ini.
Seperti yang diberitakan oleh ESPN.com (1/10/19), Gerard Pique dan presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu diharapkan untuk bertemu membahas kontroversi yang sedang terjadi ini.
Pertemuan ini diharapkan menemukan titik temu yang bisa menguntungkan tim secara umum. Kalau tidak, konflik internal ini bisa menjadi batu sandungan bagi performa tim di musim ini.
Gerard Pique termasuk salah satu pemain senior dan berpengaruh bagi Barca. Sempat membelah Manchester United (2004-2008), Pique telah menjadi palang pintu penting bagi Barcelona hingga kini. Bersama Barca, Pique sudah bermain sebanyak 318 laga. Jumlah ini bisa bertambah karena sejauh ini Pique tetap menjadi figur yang sulit digantikan di lini belakang El Barca.
Berkat peran dan kontribusinya, Pique dinilai sebagai seorang pemimpin dan tokoh yang berpengaruh untuk tim. Buktinya sepekan yang lalu, Pique berinisiatif mengorganisir rekan-rekansetimnya untuk makan bersama. Kabarnya, makan bersama ini juga dijadikan momen untuk mengevaluasi performa tim yang kurang bagus (Tribuna.com 26/09/19)
Kecintaannya pada Blaugrana serupa dengan kecintaannya pada Catalonia. Di beberapa kesempatan dia mencampuradukan politik Catalonia dengan karirnya sebagai pemain sepak bola. Tidak heran saat masih berseragam La Roja, timnas Spanyol, beberapa kali fans timnas Spanyol mengungkapkan ketidaksukaan pada keberadaan Pique di timnas. Ketidaksukaan itu terjadi karena pilihan politik Pique yang dengan terbuka setuju pada referendum kemerdekaan Catalonia. Sempat juga muncul dugaan kalau pemain yang berusia 32 tahun ini pensiun dari timnas karena faktor ini.