Kemenangan Inter Milan atas rival sekota AC Milan (2-0) dalam derbi Madonnina melengkapi trend positif Inter Milan musim ini. Empat kemenangan dari empat laga menunjukkan keseriusan Inter Milan untuk mengganggu dominasi Juventus di seri A Italia.
Betapa tidak, dominasi Juventus di liga Italia tak terbantahkan. Selama delapan musim berturut-turut (2011/12 -- 2018/19), Juventus seolah tak tergoyahkan dari singgasana Liga Italia.
Musim ini agak berbeda, baik itu di kubu Inter Milan maupun Juventus. Tentunya, perbedaan ini disebabkan oleh keinginan untuk mencapai target tertentu.
Boleh jadi, Inter Milan mempunyai target untuk kembali merengkuh mahkota seri A Italia. Tidak tanggung-tanggung, Inter Milan mengontrak Antonio Conte. Conte adalah pelatih yang sudah makan garam di seri A Italia.
Antonio Conte sendiri pernah menjadi arsitek timnas Italia (2014-2016) dan Juventus (2011-2014). Dia juga pernah mengarsitek Chelsea. Tentunya, modal karir dan pengalaman kepelatihannya ini menjadi alasan bagi Inter Milan untuk merekrut pelatih asal Italia ini. Pengalamannya juga bisa menjadi modal untuk membawa Inter Milan pada tangga kesuksesan.
Sejauh ini, hasilnya cukup menjanjikan. Antonio Conte berhasil mengantarkan anak-anak asuhnya pada kemenangan sempurna di empat laga pertama seri A musim ini. Alhasil, sejauh ini Inter Milan berhasil duduk di posisi puncak klasemen serie A.
Pencapaian ini tak lepas dari taktik dan strategi sang pelatih. Betapa tidak, di awal karier kepelatihannya, Conte nekad melepas beberapa bintang yang dirasa bisa merugikan stabilitas tim. Sebut sang striker Mario Icardi yang dipinjamkan ke PSG dan gelandang berenergi Radja Nainggolan yang dipinjamkan ke Cagliari. Mencermati policy sang pelatih, bisa jadi Conte tidak mementingkan nama dan talenta besar. Yang di pentingkannya adalah stabilitas tim. Stabilitas tim adalah salah satu tolok ukur bagaimana strategi tim bisa bekerja di lapangan hijau.
Menariknya  rekrutan Inter Milan musim ini cenderung berasa Italia. Inter Milan yang terkenal dengan komposisi pemain asing perlahan mulai membidik talenta-talenta domestik. Mantan manager Chelsea ini merekrut beberapa talenta Italia seperti dua pemain nasional Italia Stefano Sensi dan Nicol Barella. Kehadiran dua pemain menambah barisan pemain asal Italia seperti Antonio Candreva, Andrea Ranocchia, Danilo D'Ambrosio dan beberapa nama lainnya.
Pastinya, Conte mempunyai alasan tersendiri. Apalagi sang pelatih pernah melatih timnas Italia. Karena pengalaman ini, Conte mengenal dengan baik iklim sepak bola Italia.
Yang paling mencolong dari rekrutan Inter Milan musim ini adalah kehadiran Romelo Lukaku yang didatangkan dari Manchester United. Kehadiran si striker ini mulai memberikan kontribusi pada lini depan Inter Milan. Salah satunya adalah lewat salah satu golnya ke gawang AC Milan pada laga derbi sekota.
Sementara itu, tim kota Turin berbenah dengan merekrut talenta-talenta dari daratan Eropa. Beberapa nama yang masuk di dalam skuad Juventus di antaranya adalah Matthijs De Light dari Ajax, Danilo dari Manchester City, Aaron Ramsey dari Arsenal, adrien Rabiot dari PSG, dan beberapa nama lainnya.
Kehadiran para bintang ini terbilang fantastis. Dari segi materi tim ini, Juventus terbilang siap tempur tidak hanya di level seri A, tetapi juga di level Eropa. Semuanya ini bergantung pada racikan sang pelatih baru Maurizio Sarri yang menggantikan Maximiliano Allegri musim ini.
Sejauh ini, dari empat laga yang berlangsung di seri A, Juventus berhasil memenangi tiga laga dan seri sekali. Karena hasil ini, Juventus berada di posisi kedua mengekori Inter Milan.
Lantas, mampukah Inter Milan menghancurkan dominasi si Nyonya Tua musim ini?
Inter Milan bisa mengakhir dominasi Juventus apabila Inter Milan tetap menjaga konsistensi penampilan tim di setiap laga. Yah, tidak mudah berkompetesi dengan si Nyonya Tua yang sudah terbiasa dengan capaian di seri A dan juga dengan komposisi skuad yang sangat mumpuni.
Karenanya, Inter Milan mesti menjaga konsistensi penampilan tim di setiap laga selama semusim. Kalau Inter Milan berhasil menjaga konsistensi penampilan mereka di lapangan hijau, bukan tidak mungkin dominasi Juventus bisa berakhir.
Kemenangan Inter Milan atas AC Milan membawa secercah harapan bagi publik San Siro. Laga sekota ini bukanlah gampang. Gengsi dan harga diri menjadi taruhan. Makanya saat Inter Milan berhasil menaklukan tim sekotanya itu, mencuat salah satu harapan yakni kapasitas Inter Milan mengakhiri dominasi Juventus di seri A musim ini.
Musim ini masih panjang. Inter Milan mesti menjaga konsitensi mereka dalam setiap laga agar Cristiano Ronaldo dkk tidak lagi bertakhta di singgasana seri A. Inter Milan bersama sang pelatih anyar, Antonio Conte bisa melakukannya bila mereka terus konsisten bermain baik seperti di empat laga yang sudah berlangsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H