Seharusnya peran agama yakni menghormati asas demokrasi tanah air. Siapa saja dan agama apa saja yang maju di kontestasi politik tanah air mesti dihormati. Lebih jauh, agama tidak boleh dijadikan alat untuk menghancurkan lawan politik dan mencari suara. Karenanya, hal yang paling penting dari penciptaan perdamaian kekal mesti berasal dari tubuh agama itu sendiri.
Agama mesti tampil sebagai institusi yang pro pada kebaikan dan kedamaian. Tidak memihak tetapi netral di dalam kehidupan bernegara. Mengawal moralitas politik tetapi tidak menghancurkan moralitas itu lewat seruan-seruan agama tertentu.
Perdamaian abadi di Indonesia bisa dilakukan oleh agama-agama yang ada di Indonesia. Syaratnya mulai dari agama (pemuka dan pemeluk) sendiri. Mereka mesti sadar bahwa meski dunia politik dan agama adalah dua ranah yang berkaitan tetapi mereka mempunyai aturan yang berbeda. Agama mesti menghormati dan mengawal aturan politik secara positif, pun politik sebaliknya mesti tahu dan sadar akan peran agama di kehidupan politik dan sosial.***
