Secara matematis, Barcelona bisa menciptakan sejarah di Liga Champion dini hari nanti. Deficit 4 gol dari Paris Saint Germain (PSG) di leg I bisa dibalas dengan 5 atau bahkan 6 gol. Ini kalau dihitung-hitung berdasarkan dua laga terakhir dari Barcelona di ajang La Liga Spanyol. Melawan Sporting Gijon, Barca mencetak 6 gol dan kemasukan 1 gol. Lalu, laga akhir pekan ini versus Celta Vigo di Camp Nou, Barcelona berhasil memasukan 5 gol tanpa balas. Menariknya, kedua laga terakhir itu terjadi di Camp Nou, stadion kebanggaan Blaugrana. Melihat statistik ini, para fans Barca pasti bermimpi untuk mencapai hasil yang sama di Camp Nou.
Namun di balik mimpi ini, Barca juga mesti bangun dari tidur mereka. PSG bukanlah Sporting Gijon dan Celta Vigo. PSG adalah raksasa baru di Eropa. Berkat gelontoran uang dari pengusaha Qatar, Nasser Al-Khelaifi di tahun 2012, PSG berubah menjadi kekuatan yang menakutkan di Eropa. Nama-nama besar didatangkan ke klub asal kota Paris itu. Beberapa tahun terakhir, PSG pun berhasil mendominasi perebutan trofi-trofi di liga domestik.
Meskipun demikian, PSG terlihat kurang bergigi untuk berkompetesi di Liga Champions. Anggapan itu berubah saat di Parc des Princes, PSG berhasil menceploskan 4 gol tanpa balas ke gawang Barcelona di leg I babak 16 besar Liga Champions musim ini. Kemenangan ini menjadi istimewa karena Barcelona bukanlah klub kemarin sore. Selama satu dekade terakhir, Barcelona kerap dipandang sebagai the best di ranah Eropa. Mencermati penampilan PSG di leg I, para pencinta sepak bola pun menfavoritkan PSG untuk lolos ke babak selanjutnya dan bahkan salah satu kandidat kuat juara musim ini. Bagi Barca, dengan deficit 4 gol mereka dipandang tak berpeluang melaju ke babak berikutnya.
Klub asal kota Paris ini mempunyai catatan gemilang di liga domestik dan Eropa musim ini. Statistik menggambarkan kalau PSG klub dengan perolehan clean sheet paling banyak dibandingkan tim Eropa lainnya musim ini. Di liga domestik (Ligue I), PSG bertengger di posisi 2 di bawah Monaco. Meski ditinggalkan Zlatan Ibramovic, PSG masih mempunyai Edison Cavani.
Untuk sementara, Cavani menjadi top skorer klub. Dari 35 pertandingan di setiap kompetisi yang dilakoninya bersama PSG musim ini, Cavani sudah mencatak 36 gol. Belum lagi, dengan kehadiran dua pemain sayap Draxler yang baru didatangkan dari Schalke dan gelandang berkaki kidal, Angel de Maria. Di sisi pertahanan, kembalinya Thiago Silva dan gelandang bertahan Thiago Motta menjadi modal khusus bagi PSG bermain aman.
Pertandingan leg II antara Barca vs. PSG tetap menarik untuk disimak. Ini menarik karena Barca mempunyai mimpi untuk membobol gawang PSG melebihi 4 gol. Mimpi ini bukan dari klub kacangan, tetapi salah satu raksasa yang mempunyai pengalaman di kompetesi besar. Sementara itu, bila menimbang kekuatan PSG, laga ini pun menjadi sebuah mission impossible bagi Barca.
Barca bertemu sebuah raksasa sepak bola modern dari Paris dan dengan kekuatan yang ada, mereka bukan tim yang mudah diporak-porandakan. Mungkin alih-alih membalikkan keadaan, Barca malah akan dihancurleburkan PSG sendiri di Camp Nou. Luka lama pun terbuka lagi saat Barca dilibas oleh Bayern Munich di musim 2011/2012. Berharap membalikkan kedudukan 4-0 di leg I di kandang Munich, Barca malah kebobolan 3 gol tanpa balas di Camp Nou.
Barca mesti waspada dan bersabar dalam bermain dengan PSG di kandang mereka. Sang striker andalan Barca, Luis Suarez dalam konfrensi pers sebelum laga kontra PSG mengingatkan timnya bermain sabar dalam menghadapi PSG karena ini mengingat kualitas yang mereka miliki. Namun mimpi Barca juga bisa menjadi kenyataan bila menimbang penampilan Lionel Messi dan Neymar di dua pertandingan terakhir. Selebrasi “menelpon” ala Messi seolah menjadi bahasa isyarat bagi PSG supaya mereka juga waspada pada leg II di Camp Nou.
Di atas kertas, pintu ke babak berikut sangat terbuka buat PSG. Namun, pintu itu tidak tertutup bagi Barca untuk masuk. Kesempatan Barca ada pada 90 menit di rumah mereka. Para fans Barca punya mimpi melihat Barca menciptakan sejarah. Akankah mimpi itu menjadi kenyataan?. Laga dini hari nanti akan membuktikannya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H