Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bahaya Penyakit Hoax dan Virus Copy-Paste

23 Februari 2017   20:29 Diperbarui: 24 Februari 2017   08:00 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Penyebaran berita hoax terjadi karena orang tidak kritis dan cermat. Hanya sebagai konsumer pasif tanpa berpikir secara kritis pada berita yang dimuat. Juga, ini terjadi karena tidak berusaha mencari sumber-sumber lain yang bisa menjadi referensi untuk menguji kebenaran dari berita-berita yang termuat muncul di dunia maya.  

Kalau dirunut lebih jauh, mentalitas percaya pada berita hoax bisa berawal dari bangku sekolah. Kebiasaan copy paste bahan mata pelajaran atau juga tugas-tugas sekolah dari internet menciptakan mental instan dan menumpulkan daya kritis. Yang penting bahan kuliah tersedia dan tugas-tugas sekolah sudah selesai.

Lebih lanjut, bisa saja ini dipengaruhi oleh keseringan sekolah untuk mengijinkan dan membiarkan untuk melakukan riset berdasar pada data-data di internet tanpa dibarengin dengan pendidikan melek internet. Maksudnya, para murid dibiarkan berselancar di internet demi kepentingan pelajaran, tetapi mereka tidak dituntun bagaimana membaca dan mencerna topik-topik yang disajikan di internet. Seharusnya, para siswa dituntun untuk mengambil topik-topik yang relevan dengan bahan pelajaran.

Karenanya, dampak lanjut dari mentalitas seperti ini adalah adanya pandangan yang menganggap yang tertuang di dunia maya sebagai sesuatu yang layak konsumsi, tanpa berpikir bahwa substansinya belum tentu semuanya benar, akurat dan faktual.

Pendidikan adalah ladang pertama membangun kebiasaan melawan penyakit berita hoax. Penyebaran dan konsumsi buta terhadap berita hoax mesti ditangkisi dengan budaya kritis. Budaya kritis tercipta lewat pembatasan penggunaan internet untuk menyelesaikan tugas dan penulisan karya ilmiah di sekolah (lawan mentalitas Copy-Paste); lewat membangun kebiasaan diri menganalisa berita dan bersikap selektif membaca berita di dunia maya dan pengarahan kepada para siswa bagaimana membaca dan melihat dunia maya.

Berita hoax bisa dilawan dan ditangkisi. Ini bisa terjadi lewat metode pembelajaran di bangku sekolah, dalam mana dunia internet tidak dilihat sebagai sumber ilmu pengetahuan semata-mata, tetapi hanya salah satu dari sekian instrumen di dunia.  

#Marilah lawan Penyakit Hoax

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun