Mohon tunggu...
Daris Jati
Daris Jati Mohon Tunggu... -

Blogwalker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Septic Tank Terpanjang

24 Maret 2011   05:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:29 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah naek kereta api (di negera kita tercwintah Indonesia tentunya)? Pernah gunain toiletnya? Sadar ga tuh kotoran kita dibuang kemana?

Yoi mamen, kotoran kita langsung dihamburkan ke ruangan terbuka di bawah kereta. Aseek banget kan, praktis, he he he, hi hi hi, hueeeeeek. Gak yang kelas ekonomi atau yang kelas bisnis saja, kereta yang eksekutif pun buang "sampah" sembarangan di sepanjang rel.

Otomatis, rel kereta yang panjangnya puluhan ribu km itu menjadi tempat pembuangan kotoran manusia terpanjang di dunia, bersaing ketat dengan aliran sungai (juga di negara ini). Masalah sanitasi lingkungan tidak diperhitungkan sama sekali oleh PT. KAI. Padahal kan di kanan kiri rel KA banyak pemukiman penduduk. So, bisa dipastikan kuman-kuman yang terkandung dalam air kencing (kadang-kadang juga t*hi -disensor , ga boleh jorok, hehehe) akan dengan mudahnya "diakses" oleh penduduk yang bermukim di sekitar rel KA. Belum lagi masalah najisnya. Mosok najis begituan di hambur-hamburkan begitu saja, sayangkan -eh parah ding, hihihi :D

Lha mbok iyao, kotoran dari toilet itu di tampung dulu di septic tank sementara, baru nanti kemudian di kumpulkan di tempat pengolahan limbah. Atau syukur-syukur di tiap-tiap gerbong kereta sudah ada pengolahan limbah sendiri, ciamik kan… Kalo di luar negeri sono bgimana ya? Boleh dong teman-teman share pengalaman naik kereta jarak jauh di manca negara sana...

Pernah saya jalan di samping rel di stasiun Jatinegara. Hampir saja saya menginjak kotoran manusia kering. Weleh weleh, banyak pula ceceran tahinya. Pantes saja ada himbauan untuk menggunakan toilet hanya saat kereta berjalan. Tujuannya pasti agar kotorannya gak berceceran di stasiun, hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun