Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) dengan judul "Pemberdayaan Masyarakat Non Produktif Melalui Keterampilan Pembuatan Balsem Stick Jahe di Lingkungan Pondok Pesantren YAPISA Leuwiliang Bogor" yang diketuai oleh Muhammad Fathurrahman, S.Pd, M.Si, dengan Anggota Usep Suhendar, S.Pd, M.Si, dari Universitas Pakuan telah dilaksanakan mulai dari Sosialisasi Program sampai kepada penyuluhan pelabelan kemasan. Kerja sama yang baik terjadi antara tim pelaksana dengan mitra sehingga kegiatan demi kegiatan dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) dengan judul "Pemberdayaan Masyarakat Non Produktif Melalui Keterampilan Pembuatan Balsem Stick Jahe di Lingkungan Pondok Pesantren YAPISA Leuwiliang Bogor" telah dilalukan melalui berbagai tahapan yaitu:
1. Sosialisasi Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS)
Sosialisasi Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) dengan Judul "Pemberdayaan Masyarakat Non Produktif Melalui Keterampilan Pembuatan Balsem Stick Jahe di Lingkungan Pondok Pesantren YAPISA Leuwiliang Bogor" telah dilakukan pada tanggal 15 Juni 2019 sebagai upaya untuk menyampaikan informasi adanya program kegiatan ini serta manfaatnya bagi masyarakat, sekaligus kami meminta komitmen mereka untuk mengikuti kegiatan ini secara tuntas pada setiap tahap kegiatannya. Foto kegiatan pada saat sosialisasi kegiatan oleh Tim Pengabdian Pada Masayarakat yang dihadiri oleh masyarakat non produktif adalah sebagai berikut.
Gambar 1 Sambutan dari mitra Pengasuh Pondok Pesantren YAPISA
Kegiatan Sosialisasi Program ini dihadiri oleh 32 peserta yang terdiri atas siswa, guru, dan pengurus Pondok Pesantren YAPISA yang siap mengikuti kegiatan ini pada tahap-tahap selanjutnya. Mereka sangat tertarik dan  antusias dengan adanya  kegiatan ini, meskipun mereka sangat minim dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka sangat menantikan kegiatan-kegiatan seperti ini, yang sangat bermanfaat bagi mereka untuk menambah ilmu pengetahuan bahkan keterampilan yang dapat mereka manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
2. Penyuluhan Tata Cara Pembuatan Balsem Stick Jahe
Kegiatan penyuluhan tata cara pembuatan balsem stick jahe sudah dilakukan pada tanggal 29 Juni 2019. Penyuluhan ini diberikan agar mitra dapat mengetahui dengan jelas bagaimana proses pembuatan balsem stick jahe, alat dan bahan apa saja yang digunakan, serta bagaimana cara menggunakan alat dan bahan tersebut.
Pada pelaksanaannya, penyuluhan tata cara pembuatan balsem stick jahe ini dihadiri oleh 32 orang. Jumlah ini sama pada saat sosialisasi program. Hal ini menunjukkan bahwa mitra memang sudah berkomitmen untuk dapat mengikuti setiap tahapan program sampai selesai.
Berdasarkan pengamatan kami, terlihat mereka antusias memperhatikan penjelasan bagaimana cara membuat balsem stick jahe. Hal ini disebabkan karena hal ini merupakan hal yang baru dan sangat bermanfaat bagi mereka.
3. Demonstrasi dan Praktek Pembuatan Balsem Stick Jahe
Kegiatan Demonstrasi dan Praktek pembuatan balsem stick jahe dilakukan pada tanggal 13 Juli 2019 ini dihadiri oleh 32 orang. Peserta yang hadir pada pelatihan ini sama dengan yang hadir pada saat penyuluhan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias ingin segera mempraktekkan pengetahuan yang sudah didapatnya pada saat penyuluhan. Berikut ini adalah foto-foto dokumentasi pada saat pelatihan pembuatan balsem stick jahe.
Mitra terlihat merasa sangat senang karena berhasil membuat sesuatu yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya yaitu membuat balsem stick jahe. Beberapa bahan baku pembuatan balsem pun baru pertama kali mereka dengar. Adapun komposisi bahan baku yang digunakan pada saat percobaan adalah 50 gram vaselin, 5 gram paraffin, minyak gandapura 5 mL, eugenol (minyak cengkeh) 1 mL, menthol kristal 5 gram, dan 2 sendok makan bubuk jahe putih. Semua bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam panci dan panaskan menggunakan api kecil. Adonan yang telah dibuat di panci kemudian dimasukkan ke dalam wadah balsem yang berupa stick. Pada kegiatan tersebut dihasilkan sekitar 15 buah balsem stick jahe yang siap digunakan. Berikut foto dokumentasi Tim Abdimas bersama mitra sambil memperlihatkan produk balsem stick jahe yang telah dibuat.
4. Penyuluhan Pelabelan Produk Balsem Stick Jahe
Kegiatan penyuluhan pelabelan produk balsem stick jahe dilakukan pada tanggal 27 Juli 2019. Kegiatan ini dilakukan agar mitra mendapatkan bekal pengetahuan tentang jenis-jenis label yang harus ada dalam suatu produk. Pada kegiatan ini juga disepakati nama produk untuk balsem stick jahe yang telah dibuat yaitu Bazetik yang merupakan kepanjangan dari Balsem Jahe Stick. Berikut adalah foto dokumentasi pada kegiatan penyuluhan pelabelan produk balsem stick jahe.
Demikianlah kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) yang telah kami lakukan dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Non Produktif Melalui Keterampilan Pembuatan Balsem Stick Jahe di Lingkungan Pondok Pesantren YAPISA. Beberapa hal yang belum kami laksanakan yaitu : Praktek Pemberian Label dan Pendampingan Pemasaran Produk Balsem Stick Jahe yang telah dihasilkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraaan masyarakat tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H